'Jokowi' Temui Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

'Jokowi' Temui Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 12 Sep 2022 17:06 WIB
Massa IMM menggelar demo dan teatrikal seolah ditemui Jokowi saat demo BBM naik
Massa IMM menggelar demo dan teatrikal seolah ditemui Jokowi saat demo BBM naik (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Gelombang aksi penolakan kenaikan harga BBM di Jatim masih berlangsung. Kali ini ratusan massa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lamongan menggeruduk Gedung DPRD setempat.

Dalam aksinya, massa IMM berorasi dan membentangkan spanduk dan poster penolakan kenaikan harga BBM. Mereka tegas menyebut kenaikan itu mengakibatkan harga0harga lain akan ikut naik.

"Persoalannya tidak hanya naiknya harga BBM. Tapi efek domino yang ditimbulkan. Harga-harga bahan pokok ikut naik. Ini semakin menyengsarakan masyarakat," teriak salah satu orator, Senin (12/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah orasi, mahasiswa IMM menyelipkan aksi tearikal. Aksi seolah-olah mereka ditemui oleh seseorang yang memakai jas yang memeragakan seperti Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Dalam teatrikal itu, pria yang memeragakan Jokowi tersebut seolah menyampaikan bahwa keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM telah melalui berbagai pertimbangan. Ini karena satu-satunya jalan untuk menghadapi kenaikan harga minyak dunia.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah telah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak kenaikan harga minyak dunia. Saya ingin menjaga harga BBM di dalam negeri tetap terjaga dengan memberikan subsidi. Tapi anggaran untuk subsidi BBM membengkak menjadi Rp 500 triliun," ujar pria yang menyerupai Jokowi itu.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga beberapa jenis bbm yg dapat subsidi, dilakukan penyesuaian, bukan dinaikkan. Dan dana subsidi BBM akan dialihkan untuk pemberian BLT, agar lebih tepat sasaran," ucap Jokowi KW yang diperankan oleh salah satu mahasiswa itu," imbuhnya.

Pernyataan Jokowi KW itu kemudian dijawab oleh pendemo bahwa keputusan pemerintah menaikkan harga BBM justru menyengsarakan rakyat. "Kondisi ekonomi rakyat yang baru saja membaik dari dampak pandemi COVID-19, kini kembali dihantam dengan naiknya harga BBM," celetuk pendemo.

Sesaat setelah aksi teatrikal, massa IMM ditemui oleh Wakil Ketua III DPRD Lamongan Husnul Aqib, Sekda Lamongan, M Nalikan beserta sejumlah anggota DPRD dan pejabat pemerintah Kabupaten Lamongan.

Kepada petinggi DPRD dan Pemkab Lamongan, koordinator aksi IMM, Alexi Candra, menyampaikan 3 hal yang menjadi tuntutan mereka. Pertama, mereka menuntut dan mendesak pemerintah untuk membatalkan penyesuaian harga BBM dan menurunkan kembali BBM bersubsidi.

"Kedua, mendesak BPH Migas untuk membuat regulasi pengawasan peredaran BBM subsidi, agar tepat sasaran. Kemudian ketiga, mendesak pemerintah memperbaiki pengelolaan sumber daya alam, dengan tujuan agar dikuasai sepenuhnya oleh negara dan diperuntukkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Candra.

Merespon tuntutan pendemo, Sekda Lamongan, Nalikan menyebut pemerintah Kabupaten Lamongan sejalan dengan apa yang disuarakan mahasiswa IMM. Hal senada juga diutarakan Wakil Ketua III DPRD Lamongan, Husnul Aqib yang berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat.

"Suara sampean akan kami bawa. Suara sampean sama dengan suara hati saya," ujar Aqib.

Massa mahasiswa IMM juga meminta Pemkab dan DPRD Lamongan untuk menandatangani pakta integritas berisi tuntutan terkait penolakan kenaikan harga BBM. Setelah terpenuhi, massa membubarkan diri dengan kawalan petugas kepolisian dengan tertib.



Simak Video "Menikmati Menu Lezat di Tanjung Kodok Resort Lamongan"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads