Ratusan aktivis mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sempat memblokade Jalan Raya Bypass Juanda dan bakar-bakar ban bekas dipersilakan masuk ke halaman Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jatim II Jalan Raya Juanda. Mereka ditemui para pejabat Kanwil DJP Jatim II.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro yang mempersilakan para pengunjuk rasa masuk ke halaman Kanwil DJP Jatim II di Jalan Raya Juanda. Ia persilakan pengunjuk rasa masuk halaman kantor pukul 15.45 WIB sambil menyampaikan bahwa pelayanan di kantor itu sudah selesai pukul 15.30 WIB.
"Silakan aspirasi disampaikan, dikomunikasikan. Di sini ada Pak Kepala Kantor (DJP Jatim II). Tapi mohon maaf rupayanya jam 15.30 pelayanan kantor sudah selesai. Tetapi kegiatan rekan-rekan menyampaikan pendapat di muka umum masih boleh. Itu perlu dipahami," ujar Kusumo melalui pengeras suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada aktivis HMI Kusumo memberikan pilihan, apakah tetap berada di luar pagar kantor atau seluruhnya masuk ke halaman dalam kantor untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Kepala Kanwil DJP Jatim II. Para aktivis HMI itu memilih masuk ke dalam kantor.
"Kami aparat penegak hukum bukan musuh, kami mitra dari rekan-rekan sekalian.
Tentu kebanggaan kami rekan-rekan HMI menyampaikan pendapat dengan tertib dan kondusif. Kami persilakan masuk, tetapi janji ya tetap menjaga keamanan dan ketertiban agar situasi tetap kondusif?" Ujar Kusumo disambut terikan 'Janji!'
Kusumo mengatakan ada sebanyak 250 personel Polresta Sidoarjo yang diterjunkan ke lokasi unjuk rasa untui mengamankan jalannya penyampaian aspirasi oleh aktivis HMI. Sebagian besar personel kepolisian itu berpakaian dinas, sisanya berpakaian preman.
"Tujuannya untuk mengamankan aksi dari mahasiswa HMI di Kanwil DJP Jawa Timur ini supaya tetap berjalan damai dan situasinya tetap berjalan secara kondusif," kata Kusumo.
Setelah dipersilakan masuk, tampak para aktivis itu duduk melingkar ditemui sejumlah pejabat Kanwil DJP Jatim II. Para aktivis lantas menyampaikan beberapa tuntutan yang berkaitan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. Berikut ini 3 tuntutan yang diusung aktivis HMI dalam unjuk rasa kali ini.
1. Mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan terkait kenaikan harga BBM
2. Mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaran untuk digunakan pada subsidi BBM
3. Mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas dan tepat sasaran
Sekitar pukul 16.53 WIB ratusan aktivis HMI itu akhirnya membubarkan diri. Koordinasi lapangan aksi demo itu Bisri mengatakan seluruh aspirasi mereka sudah disampaikan.
"Tadi sudah ditemui oleh Kepala Kantor DJP Jatim II untuk disampaikan ke menteri keuangan dan presiden. Kami akan kawal 3x24 jam. Kalau tidak disampaikan kami bikin aksi dengan massa lebih besar," ujar Bisri.
(dpe/fat)