Ratusan aktivis mahasiswa membawa bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) nekat memblokade Jalan Raya Bypass Juanda. Aksi blokade ditujukan untuk menarik perhatian publik agar tahu bahwa aksi massa HMI tidak main-main.
Basri salah satu Koordinator Lapangan Aktivis HMI Badan Koordinasi (Badko) Jatim di lokasi mengatakan itu. Menurutnya, aksi blokade jalan vital menuju Bandara Juanda itu merupakan bentuk perlawanan mereka atas kebijakan pemerintah.
"Sebenarnya, kami melakukan aksi blokade itu dalam rangka bentuk perlawanan bahwa kenaikan BBM ini tidak pas dan tidak pantas dilakukan pemerintah. Walaupun pemerintah berupaya memberikan solusi. Tapi solusi yang kurang tepat," ujarnya kepada detikJatim, Senin (12/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi blokade jalan tersebut menurutnya menjadi simbol perlawanan sekaligus untuk mencari perhatian publik agar publik mengetahui apa yang sedang terjadi dan menyadari adanya gerakan yang tidak main-main dari para aktivis mahasiswa dalam menolak kebijakan kenaikan harga BBM.
"Dengan demikian dari apa yang sudah kami lakukan di sana (blokade jalan) publik bisa menilai bahwa kami tidak main-main dengan gerakan ini," kata Basri.
Aksi unjuk rasa memblokade jalan menuju Bandara Juanda itu sempat berlangsung selama 20 menit. Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk berisi penolakan kenaikan harga BBM dan juga poster pernyataan seperti HMI bersama rakyat.
Salah satu spanduk berukuran cukup besar yang mereka bawa bertuliskan 'September Hitam, HMI Bergerak Bersama Rakyat. Stop Bayar Pajak'. Terlihat juga di mobil komando tersebut sebuah boneka menyerupai pocong dipajang di antara speaker aktif.
"Secara umum tujuan aksi HMI Badko Jatim kali ini adalah dengan tegas menolak kenaikan harga BBM subsidi. Sebab, kenaikan BBM ini sangat berdampak tidak baik kepada masyarakat. Apalagi sudah 2 tahun kita kesulitan perekonomian, tiba-tiba ada kenaikan BBM ini," imbuh Basri.
Berdasarkan pantuan detikjatim, ratusan aktivis HMI itu memblokade Jalan Raya Bypass Juanda mulai pukul 13.20 WIB. Setelah menyampaikan sejumlah orasi, datang sejumlah anggota TNI melakukan negosiasi dengan mahasiswa. Sekitar pukul 13.40 WIB para aktivis HMI itu membubarkan diri.
Tidak benar-benar membubarkan diri dan menuntaskan aksi, para aktivis HMI yang sebagian besar mengendarai sepeda motor dengan 1 mobil komando dilengkapi speaker aktif itu berpindah lokasi unjuk rasa. Masih di sekitaran Jalan Raya Juanda, mereka kini demo di depan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak II di Juanda.
(dpe/iwd)