Hujan deras yang terjadi hampir semalaman di Trenggalek memicu terjadinya bencana tanah longsor di empat titik. Timbunan longsor itu menjebol rumah warga.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Tri Puspitasari mengatakan empat titik longsor terjadi di Desa Sawahan dan Gemaharjo Kecamatan Watulimo, Desa Dompyong Kecamatan Bendungan, serta Desa Joho Kecamatan Pule.
"Kejadian longsor rata-rata terjadi pagi tadi. Hal ini terjadi akibat tingginya curah hujan sejak kemarin, bahkan tadi malam hujan terus sampai pagi," kata Tri Puspitasari, Minggu (11/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Longsor di Desa Joho, Kecamatan Pule longsor menimpa rumah milik Nari yang berada di RT 15, RW 7. Tebing yang ada di belakang rumah itu ambrol pada Minggu pagi.
Akibatnya tembok timbunan material longsor menimpa rumah hingga menjebol dinding. Beberapa perabot rumah Nari itu juga ikut tertimbun longsor.
"Tidak ada korban jiwa, semua penghuninya selamat," imbuhnya.
Sedangkan di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, tanah longsor terjadi di depan rumah Bejan. Tebing setinggi empat meter dengan panjang 20 meter longsor. Beruntung peristiwa itu tidak sampai merusak rumah Bejan.
Selain di Gemaharjo, longsor juga terjadi di ruas jalan nasional Durenan-Prigi, Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo. Tembok penahan jalan sepanjang 10 meter longsor ke dasar jurang.
"Kondisi ini mengancam ruas jalan, sehingga kami mengimbau warga yang melintas untuk berhati-hati," jelasnya.
Tri Puspitasari melanjutkan bahwa titik terakhir yang longsor berada di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan. Tebing setinggi 10 meter yang berada di belakang Musala At-Taufiq itu longsor dan menimpa dinding belakang musala.
"Terkait sejumlah titik longsor ini, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, karena intensitas curah hujan memang cukup tinggi," kata Tri.
(dpe/sun)