Saat Tawa 40 Pelajar Jadi Teriakan Mencekam gegara Jembatan Gantung Putus

Saat Tawa 40 Pelajar Jadi Teriakan Mencekam gegara Jembatan Gantung Putus

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 09 Sep 2022 18:53 WIB
Jembatan gantung di Probolinggo putus
Jembatan gantung putus di Probolinggo (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Probolinggo -

Canda tawa SMPN 1 Pajarakan, Probolinggo kala mengikuti gerak jalan santai dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) berubah jadi teriakan mencekam. Di tengah gerak jalan, jembatan gantung yang mereka lewati tiba-tiba putus. 40 pelajar dan seorang guru jatuh dari ketinggian 7 meter.

Jembatan ini menghubungkan Desa Kregenan dan Dusun Kapasan, Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Peristiwa ini terjadi saat puluhan pelajar melintas di jembatan sekitar pukul 08.15 WIB.

"Kalau kronologi sebenarnya siswa SMPN 1 Pajarakan sedang melaksanakan kegiatan gerak jalan dalam rangka Haornas. Kebetulan itu waktu sudah arah pulang kembali ke sekolah dan melintasi jembatan Desa Kregenan menuju Dusun Kapasan, Pajarakan Kulon," kata Camat Pajarakan Rachmad Hidayanto saat dihubungi detikJatim, Jumat (9/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rachmad menduga, jembatan yang dibangun tahun 2001 ini putus karena kelebihan beban. Saat putus, memang jembatan gantung itu tengah dilintasi puluhan pelajar. Rachmad menyebut, ada kemungkinan para pelajar bermain-main sembari menggoyangkan jembatan hingga tali penyangganya putus.

"Cuma karena kelebihan beban dan digoyang-goyang itu. Tapi untuk kondisinya secara strategis (lama atau baru) saya tidak paham. Kemungkinan beban terlalu berat, biasanya anak-anak kadang-kadang kan mainan di jembatan, lalu digoyang-goyang sehingga penyangganya roboh dan terjadi lah tali penyangganya putus," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Saat putus, para pelajar sedang berada di tengah-tengah jembatan. Endang Hartatik, salah satu warga Desa Kregenan mengatakan, warga sempat mendengar teriakan histeris puluhan anak-anak. Warga pun langsung berlarian menolong para pelajar.

"Rata-rata anak SD dan SMP. Warga langsung keluar menolong anak-anak tersebut," tambahnya.

Tak hanya itu, anggota Polsek Kraksaan Polres Probolinggo langsung membantu mengevakuasi siswa-siswi SMP yang terjatuh dari tersebut. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini.

Dari 40 siswa yang terjatuh, sebanyak 36 diantaranya mengalami luka. Namun, 14 siswa dan seorang guru dilarikan ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan akibat luka ringan. Sisanya telah dipulangkan usai dirawat di puskesmas.

Polisi lakukan olah TKP, baca halaman selanjutnya!

Penjelasan Polisi soal Jembatan Gantung Putus

Kapolsek Kraksaan Kompol Sujianto mengatakan, kejadian ini bermula ketika SMP Negeri 1 Pajarakan mengadakan kegiatan jalan santai yang diikuti oleh 600 siswa beserta guru dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional 2022.

Rute yang dilewati oleh para siswa tersebut salah satunya melalui Jembatan di Desa Kregenan. Nahasnya, saat rombongan terakhir hendak melintas, diduga karena tidak kuat menahan beban, jembatan akhirnya roboh, sehingga membuat para siswa langsung terjun ke dalam sungai.

"Kami yang mendapat laporan kejadian jembatan roboh ini segera menghubungi Puskesmas Pajarakan dan RSUD Waluyo Jati Kraksaan guna menyiapkan ambulans agar memudahkan membawa para siswa ke puskesmas terdekat maupun ke rumah sakit," kata Sujianto.

Sementara itu, polisi langsung menyelidiki penyebab putusnya jembatan ini. Polisi mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Selain itu, polisi juga berencana memberikan trauma healing pada korban.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, pihaknya bersama para personil dan anggota TNI dari Koramil Pajarakan telah mendatangi lokasi kejadian. Di sini, pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam dan olah TKP.

Arsya memaparkan, tim inafis dan anggota Satreskrim Polres Probolinggo dan Polsek Kraksaan telah mengambil sampel serpihan beton untuk melihat kadar atau spesifikasi jembatan yang dibangun pada 2001 ini. Hal ini untuk mengetahui apakah jembatan sudah sesuai spek atau tidak.

Tak hanya itu, Arsya menyebut, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi-saksi hingga korban. Menurutnya, langkah penyelidikan ini untuk melakukan proses hukum lanjutan. Terkait siapa yang akan bertanggung jawab dalam insiden jembatan putus ini.

"Tim Satreskrim akan melakukan pemeriksaan saksi dan korban, dan melakukan penyelidikan konstruksi apakah ada temuan dan pelanggaran unsur pidananya, nanti akan kami infokan," tegas Arsya.



Hide Ads