Jembatan yang menghubungkan Desa Kregenan dan Dusun Kapasan, Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo putus. Kondisi jembatan itu disebut masih layak.
"Kalau untuk rapuhnya, jembatan masih layak," kata Camat Pajarakan, Rachmad Hidayanto saat dihubungi detikJatim, Jumat (9/9/2022).
Rachmad menyebut, setiap hari, jembatan dimanfaatkan masyarakat untuk melintasi sungai. Tak hanya dilintasi pejalan kaki, bahkan jembatan ini kerap dilalui kendaraan roda dua secara bergantian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang itu jembatan penghubung Desa Kregenan dengan Dusun Kapasan, Pacarakan Kulon. Kadang sepeda motor ada yang lewat," imbuhnya.
Sementara terkait putusnya jembatan, Rachmad menduga karena kelebihan beban. Saat putus, memang jembatan gantung itu tengah dilintasi puluhan pelajar yang mengikuti gerak jalan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas).
"Cuma karena kelebihan beban dan digoyang-goyang itu. Tapi untuk kondisinya secara strategis (lama atau baru) saya tidak paham. Kemungkinan beban terlalu berat, biasanya anak-anak kadang-kadang kan mainan di jembatan, lalu digoyang-goyang sehingga penyangganya roboh dan terjadi lah tali penyangganya putus," tambahnya.
Sebelumnya, peristiwa ini terjadi saat puluhan pelajar melintas di jembatan sekitar pukul 08.15 WIB. Para pelajar ini tengah melakukan gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas). Saat itu puluhan pelajar yang melintas dari SMPN 1 Pajarakan.
"Kalau kronologi sebenarnya siswa SMPN 1 Pajarakan sedang melaksanakan kegiatan gerak jalan dalam rangka Haornas. kebetulan itu waktu sudah arah pulang kembali ke sekolah dan melintasi jembatan Desa Kregenan menuju Dusun Kapasan, Pajarakan Kulon," kata Rachmad.
Insiden ini bermula saat puluhan pelajar melewati jembatan tersebut. Saat sedang berada di tengah-tengah, jembatan pun putus hingga para pelajar terjatuh dari jembatan tersebut.
"Iya, kejadian tadi pagi saat anak berangkat sekolah," kata Endang Hartatik, salah satu warga Desa Kregenan.
Warga yang mendengar teriakan puluhan anak-anak itu langsung berlarian menolong anak-anak tersebut. "Rata-rata anak SD dan SMP. Warga langsung keluar menolong anak-anak tersebut," tambahnya.
(hil/fat)