Aliansi Mahasiswa Kediri Menggugat terlibat saling dorong dengan polisi saat demo menolak kenaikan harga BBM. Ini karena massa mahasiswa berupaya ingin masuk ke dalam gedung DPRD.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi langsung menengahi dan meredam aksi itu. Mahasiswa kemudian diizinkan masuk namun hanya perwakilan saja.
Para perwakilan mahasiswa kemudian masuk, namun mereka gagal menemui Ketua DPRD Agus Sunoto. Ini karena Agus tengah sakit. Sebagai gantinya, mereka ditemui Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Katino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam audiensi ini, mahasiswa menyampaikan aspirasi menolak tegas kenaikan harga BBM. Untuk itu, mereka mendesak pemerintah segera membatalkan penyesuaian harga BBM dan menurunkan harga BBM bersubsidi.
Roziqin, salah satu perwakilan mahasiswa mengaku kecewa lantaran hanya ditemui Katino. Ia pun menyebut pertemuan dengan Katino mengalami deadlock atau tak menghasilkan apa-apa.
"Kami dalam aksi demo ini sebenarnya ingin menemui dan menyampaikan tuntutan kami kepada ketua DPRD Kota Kediri secara langsung. Mengingat beberapa aksi demo kami sebelumnya hampir tidak pernah ditemui oleh beliau," ujar Roziqin, Kamis (8/9/2022).
"Untuk langkah kami selanjutnya, kami masih akan menunggu dan memastikan terlebih dahulu, apakah ketua DPRD dapat ditemui atau tidak," Imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Katino yang menemui mahasiswa mengaku bahwa pihaknya telah mengakomodir keinginan mahasiswa. Namun memang ruangan kita tidak terlalu besar untuk menemui ratusan mahasiswa.
"Makanya kami mempersilahkan mahasiswa masuk dan melihat sendiri ukuran ruangan rapat kami. Tadi kami persilakan mahasiswa melihat gedung DPRD dan ukuran ruangan kami," Jelas Katino.
Katino menilai sebaiknya pemerintah fokus dalam kontrol penyaluran BBM bersubsidi kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ini lebih baik daripada harus mengambil kebijakan menaikan harga.
"Kami dari Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kota Kediri berharap pada pemerintah untuk menunda dulu kenaikan harga BBM karena sekarang dalam masa pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Tolong dipertimbangkan untuk kenaikan saat ini," Pungkas Katino.
(abq/iwd)