Pemkab Bojonegoro berencana memberikan sebuah mobil siaga kepada 419 desa di wilayahnya. Hal ini menuai kritik dari sejumlah wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Bojonegoro. Pemberian mobil siaga ini dinilai belum mendesak.
Wakil Ketua DPRD Bojonego Sukur Priyanto bahkan menganggap rencana pemberian mobil siaga ini belum saatnya. Pria yang berasal dari Partai Demokrat ini menilai, tidak semua desa membutuhkan mobil siaga.
"Kalau urgensinya saya pikir masih normatif lah. Kalau menurut saya itu dikatakan urgen, ya saya kira belum terlalu urgen. Ya, ada beberapa desa yang urgen. Tapi juga ada desa yang saya kira tidak urgen ya. Kalau di-gebyah uyah (disamaratakan) semua desa dapat itu kurang pas," terang Sukur kepada detikJatim, Kamis (8/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Demokrat ini menegaskan, mekanisme pemberian mobil kepada pemerintah desa harus sesuai aturan. Karena jumlahnya yang besar. Ia ingin tata kelola keuangan dilakukan oleh OPD.
"Karena ini jumlahnya besar, biar spesifikasi dan tata kelolanya benar, mestinya peletakan keuangan atau siapa yang beli itu sebaiknya SKPD. Jangan diserahkan berupa bentuk bantuan keuangan dan desa yang disuruh belanja," imbuh Sukur.
Tanggapan lain datang dari anggota fraksi Gerindra DPRD Bojonegoro, Sally Atyasasmi. Wanita yang juga menjadi anggota Banggar DPRD Bojonegoro ini menuturkan, pengadaan mobil siaga sangat dibutuhkan warga.
"Prinsipnya bahwa mobil siaga desa, adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. Kita sepakat dengan itu bahwa dengan adanya mobil siaga desa tentunya mempermudah mobilisasi. Karena kita melihat luasan dari Kabupaten Bojonegoro. Baik dari desa menuju fasilitas kesehatan itu jarak minimumnya tidak semuanya bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua," jelasnya.
Sally juga menuturkan, pengadaan mobil siaga ini bukan dengan tujuan spesifik untuk orang sakit saja seperti ambulans.
"Saat ini belum pada tahap pelaksanaannya. Kita baru menggodok pada kebijakan umum anggaran. Rencana di kebijakan umum anggaran posisinya di bantuan keuangan. Jadi mekanismenya nanti akan mengikuti sesuai aturan," tututnya.
Diketahui, mobil siaga ini akan diberikan kepada 419 desa di Bojonegoro. Dengan nilai anggaran yang dipasang total sebesar Rp 104 miliar dan saat ini sedang dalam pembahasan KUA PPSP APBD tahun 2022 DPRD Bojonegoro.
(hil/dte)