Seorang dokter di Malang ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakan temanya di Klojen, Kota Malang. Korban diketahui berasal dari Gresik yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Brawijaya.
Salah satu saksi sekaligus penjaga rumah kontrakan, Riska (30) mengatakan peristiwa bunuh diri itu terjadi pada Selasa (7/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, ia tengah mencuci di belakang rumah.
"Saya pas nyuci baju, baru keluar setelah ramai ada banyak polisi," tutur Riska kepada detikJatim, Kamis (8/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Riska, rumah tersebut selama ini dikontrak HA (28) yang merupakan teman korban. HA juga sendiri merupakan seorang dokter di RS Syaiful Anwar (RSSA). Usai peristiwa tersebut, dirinya mengaku kebingungan menghubungi HA.
"Kan gak bisa masuk, karena ada garis polisi. Saya mbaknya gak bisa dihubungi. Sudah hampir satu tahun ini ngontrak," ujar Riska.
Riska sendiri mengaku tak mengenal dengan korban. Namun ia menyebut bahwa korban memang kerap datang ke rumah kontrakan HA.
"Kalau yang bunuh diri saya gak kenal. Tapi kayaknya sering ke sini. Kalau yang mbaknya (HA) saya sering ketemu," beber Riska.
Sementara itu, Ketua RT setempat Yanto mengungkap bahwa korban bukan penghuni rumah kos atau kontrakan di tempat kejadian. Karena selama ini Yanto tak menerima laporan korban menjadi salah satu penghuni tempat tersebut.
"Kami tidak ada laporan, itu (korban) bukan tinggal di situ. Saya tahunya pas kejadian dilapori ada polisi. Memang hasil penyelidikan polisi, meninggalnya bunuh diri," ujar Yanto.
Menurut Yanto, selama ini rumah tersebut yang diketahui merupakan rumah kos. Namun ia baru mengetahui bahwa rumah di lantai satu tersebut dikontrakkan.
"Sebenarnya itu rumah kos putri, tapi ternyata ada yang dikontrakkan. Perempuan yang kontrak (HA), tapi ada temannya ke situ laki-laki dan bunuh diri," tandas Yanto.
Sebelumnya, seorang dokter di Kecamatan Klojen, Kota Malang tewas bunuh diri. Korban ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakan.
Korban berinisial AR (29), warga Gresik. Saat ditemukan, korban gantung diri dengan menggunakan seprei yang diikatkan di kusen kamar.
Korban pertama kali ditemukan teman perempuan korban berinisial HA (28) pada Selasa (6/9) pukul 17.00 WIB. HA curiga karena karena rumah dalam keadaan terkunci.
Karena itu, ia kemudian mendatangkan ahli kunci agar bisa membuka pintu rumah korban. Namun saat masuk ke rumah, korban telah tewas dengan posisi menggantung.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(abq/iwd)