Kala Dokter di Malang Akhiri Hidup Dipicu Masalah Asmara

Kala Dokter di Malang Akhiri Hidup Dipicu Masalah Asmara

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 08 Sep 2022 09:56 WIB
Ilustrasi Gantung Diri
Ilustrasi gantung diri (Foto: Mindra Purnomo/detikcom)
Malang -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

AR (29), dokter asal Gresik ditemukan tewas bunuh diri di rumah kontrakannya di Kecamatan Klojen, Kota Malang. Korban ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakannya. Saat ditemukan, korban gantung diri menggunakan seprei yang diikatkan di kusen kamar.

Korban pertama kali ditemukan teman perempuan korban berinisial HA (28) pada Selasa (6/9) pukul 17.00 WIB. HA curiga karena karena rumah dalam keadaan terkunci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, ia kemudian mendatangkan ahli kunci agar bisa membuka pintu rumah korban. Namun saat masuk ke rumah, korban telah tewas dengan posisi menggantung.

Mengetahui kejadian itu, mereka kemudian melapor ke polisi. Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP. Jasad korban kemudian dievakuasi menuju RS dr Syaiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan visum at repertum.

ADVERTISEMENT

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febriyanto Prayoga membenarkan adanya kejadian tersebut. Berdasarkan hasil olah TKP dapat dipastikan meninggal karena gantung diri.

"Iya benar. Korban seorang dokter dan penyebab kematian karena gantung diri," kata Bayu, Rabu (7/9/2022).

Bayu menyebut, penyebab kematian dokter tersebut yakni karena gantung diri. Hal ini didasarkan dari hasil visum at repertum di RS dr Syaiful Anwar (RSSA).

"Penyebab kematian karena gantung diri," ujar Bayu

Dari informasi yang dihimpun, HA merupakan teman wanita korban yang diduga ada jalinan asmara. Selama ini, HA sendiri kerap ke rumah kontrakan korban. Sedangkan motif bunuh diri diduga karena masalah asmara dengan HA.

Selama ini korban juga diketahui kerap mengancam akan bunuh diri. Ancaman ini dilontarkan korban jika hubungan asmaranya dengan HA putus.

Sementara korban diketahui tengah menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di Universitas Brawijaya. Korban merupakan mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kesehatan Mata, Departemen Pendidikan Spesialis dan Sub Spesialis. Pihak Universitas Brawijaya saat dikonfirmasi membenarkan status korban sebagai mahasiswanya.

"Sehubungan dengan diterimanya kabar duka atas meninggalnya salah satu mahasiswa kami atas nama dr AR, benar bahwa yang bersangkutan adalah mahasiswa aktif," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UB, dr Eriko Prawestiningtyas, Sp.F dalam keterangannya, Rabu (7/9/2022).

Universitas Brawijaya, lanjut Eriko, mengaku berduka atas kepergian korban. Kampus juga mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga.

"Kami turut prihatin atas hal yang menimpa saudara AR dan kami ingin menyampaikan duka cita yang mendalam," ujar Eriko.

Menurut Eriko, korban selama hidup dikenal sebagai pribadi yang baik. Sedangkan untuk penyelidikan terkait kematiannya, pihak kampus telah menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.

"Mahasiswa kami dikenal memiliki pribadi yang baik, dan kabar mengejutkan ditemukannya saudara AR yang meninggal secara mendadak saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh pihak Kepolisian Resort Malang Kota," kata Eriko.

"Segala bentuk proses hukum dan tentunya dengan izin dari keluarga, kami serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang dalam hal ini penyidik kepolisian," tandas Eriko.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads