Cerita Sedih Warga Tuban Seminggu Jalan Kaki dari Jakarta ke Lamongan

Cerita Sedih Warga Tuban Seminggu Jalan Kaki dari Jakarta ke Lamongan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 07 Sep 2022 21:31 WIB
Seorang pria asal Tuban memutuskan pulng berjalan kaki dari Jakarta setelah 7 tahun pergi tanpa pamit
Seorang pria asal Tuban memutuskan pulng berjalan kaki dari Jakarta setelah 7 tahun pergi tanpa pamit (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Seorang warga Tuban diantarkan pulang oleh polisi setelah 7 tahun pergi tanpa pamit. Ia ditemukan di jalanan Lamongan berjalan kaki sambil membawa karung berisi rongsokan.

Warga Tuban yang diantar pulang oleh Ipda Purnomo Anggota Satbimmas Polres Lamongan itu bernama Suli (27) warga Parengan, Tuban. Suli ditemukan Purnomo di jalanan kota Babat, Lamongan. Ia sedang berjalan kaki sambil membawa karung berisi rongsokan.

"Siang (Rabu) ini kami sengaja mengantarkan mas Suli pulang ke Parengan, Tuban. Kemarin Mas Suli kami temukan di jalanan di Babat berjalan kaki membawa karung berisikan rongsokan," kata Purnomo kepada detikJatim, Rabu (7/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, saat ditanya apakah ada yang janggal sehingga ia mengajak Suli ke rumahnya. Di rumah itulah Purnomo bisa mengorek keterangan Suli yang akhirnya bercerita kalau ia memang sengaja keluar dari rumah karena ingin memulai usaha. Namun usaha yang ia rintis tidak berhasil dan ketika hendak pulang ia merasa malu.

"Pertama ketemu, saya ajak bicara nyambung dan aneh kenapa ndak mau pulang. Karena saya ajak ngobrol nyambung dan mengaku orang Tuban," ujarnya.

Selama 7 hari Suli tinggal dan dirawat di rumah Purnomo di Desa Nguwok, Kecamatan Modo sambil Purnomo terus menggali dan mencari informasi dan alamat Suli. Dari informasi orang tuanya yang akhirnya ia temui ketika mengantar Suli, Purnomo mendapat fakta bahwa Suli ternyata sudah 7 tahun pergi tanpa pamit ke Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya ajak pulang dan saya rawat seminggu sambil cari alamat, ternyata sudah 7 tahun pergi tanpa pamit ke Jakarta," tutur Purnomo.

Dari pengakuan Suli, kata Purnomo, ia memang merantau ke Jakarta. Namun usahanya untuk mengubah nasib di Jakarta gagal. Ketika gagal inilah Suli memutuskan untuk pulang dengan cara berjalan kaki dari Jakarta ke Lamongan.

Ia memutuskan untuk berjalan kaki sambil memulung botol dan kardus yang kemudian ia jual untuk makan sehari-hari.

"Dia seminggu baru sampai Lamongan habis jalan kaki dari Jakarta karena gagal usahanya. Jalan kaki dari Jakarta sambil bawa karung isi botol dan kardus untuk dijual buat makan," imbuhnya.

Penasaran karena tidak mau pulang padahal masih hapal alamat rumahnya, Purnomo terus menggali hingga akhirnya Suli bercerita bahwa dirinya enggan pulang karena takut kena marah bapaknya. Purnomo juga menyebut jika Suli juga membawa HP dan uang hasil dari jualan rongsokan.

"Saya bujuk mau saya ajak pulang dan akhirnya dia mau saya antarkan pulang. Dia yang kasih tahu rumahnya di mana karena masih hapal," ucapnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads