Puluhan Mahasiswa dan pelajar itu sambil terus berteriak dan saling berorasi dengan menggunakan mobil sound system' dan spanduk besar dan membawa berbagai poster.
Dalam poster yang dibentangkan oleh para pengunjuk rasam itu di antaranya berbunyi 'Nggak diajak Ayang Healing Gara2 BBM Naik', 'Turunkan Harga BBM Hentikan Proyek IKN Boros Anggaran', 'Rakyat Bojonegoro Bersatu Lawan Rezim Kapitalis'.
Ada juga poster bergambar Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah bertuliskan 'Negara Dalam Genggaman Oligarki', 'Titik Nol Nusantara', dan berbagai poster lainnya yang juga menyoroti tentang RUU KUHP dan isu lain seperti 'Laksanakan Reformasi Agraria'.
"Kami menolak BBM bersubsidi naik dan menuntut harga BBM turun," teriak salah satu Korlap Aksi Demo Bojonegoro Melawan Abu Abdullah. Aksi itu berlangsung di depan kantor DPRD Bojonegoro, Rabu ( 7/9/2022).
Selain berorasi, Massa unjuk rasa yang dijaga ketat aparat Polres Bojonegoro itu juga sempat membakar keranda selama beberapa menit. Pembakaran keranda itu adalah simbol mosi tidak percaya dengan pemerintah dan DPR.
Aksi yang berlangsung damai sore tadi akhirnya bubar setelah mereka saling bergantian berorasi di depan aparat keamanan dan perwakilan anggota DPRD Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad yang turun langsung memimpin proses pengamanan menegaskan jika aksi menyampaikan aspirasi dan pendapat di muka umum diatur oleh UU, sehingga diberikan pengamanan agar aksi ini berjalan tertib dan damai.
"Menyampaikan aspirasi adalah hak setiap warga negara. Sehingga kami berikan pengamanan dan Alhamdulillah berjalan dengan tertib. Tadi dari awal sudah kita komunikasikan dengan DPRD, kalau mereka berkenan jika ingin untuk menyampaikan aspirasinya.
(dpe/dpe)