.webp)
Peristiwa ambruknya panggung Kuda Lumping atau Jaranan di Desa Dadapkuning, Kecamatan Cerme, Gresik viral di media sosial. Pentas Jaranan tersebut merupakan salah satu hiburan hajatan seorang warga bernama Haji Gianto. Gianto telah menggelar acara selama empat hari berturut-turut.
"Di sana memang sedang menggelar pesta pernikahan selama empat hari berturut-turut. Jaranan itu acara terakhir. Panggungnya ambruk kemarin (Selasa) malam, pukul 21.00 WIB," jelas Kapolsek Cerme AKP Mushiram kepada detikJatim, Rabu (7/9/2022).
Mushiram menjelaskan, sebelum pentas Jaranan, pihak keluarga sudah menggelar pesta pernikahan selama tiga hari. Mulai dari wayang, ludruk, hingga dan musik dangdut orkes melayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Izinnya selama empat hari, ada wayang, ludruk, orkes, dan Jaranan yang terakhir kemarin malam," jelas Mushiram.
Terpisah, Kepala Desa Dadapkuning Saikun mengatakan, panggung tersebut ambruk diduga karena penonton yang berada di atasnya terlalu banyak. Meski sudah beberapa kali diperingatkan, para penonton tersebut terus kembali ke pinggir panggung, dekat sound system ditempatkan.
"Namanya juga penonton, ketika kami peringatkan agar turun, ya kembali duduk di situ lagi. Padahal sudah ada pagar pembatas, malah dirusak," kata Saikun.
Beruntung, lanjut Saikun, saat ambruk panita bergerak cepat untuk menyelamatkan para penonton. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya beberapa penonton mengalami luka ringan.
"Tidak ada korban jiwa, hanya luka ringan saja," tutup Saikun.
Sebelumnya diberitakan, ambruknya panggung Jaranan tersebut viral di media sosial. Salah satu akun yang mengunggah video tersebut di TikTok adalah @bayu.****.
Dalam video berdurasi 11 detik itu, tampak 6 orang memakai kaus putih dan udeng. Mereka berdiri di atas panggung bersama puluhan penonton. Saat melakukan atraksi, tiba-tiba panggung tersebut ambruk dan mengakibatkan puluhan penonton hingga penyanyi terjatuh.
(dte/dte)
