Masyarakat Lamongan tengah dihebohkan video viral yang berisi rekaman sebuah makam ditemukan telah dibongkar. Makam itu ditinggalkan begitu saja oleh pelaku yang membongkarnya. Tak hanya itu, saat ditilik, tali pocong milik jenazah tersebut juga hilang.
Ada dua video yang viral, masing-masing berdurasi 16 dan 52 detik. Isi video tersebut kurang lebih sama. Video itu memperlihatkan sebuah makam di sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang terbuka.
Terlihat kayu penutup makam berserakan dan berantakan. Tanah bekas galian dan penutup mayat yang terbuat dari balok kayu terbuka di samping mayat. Selain itu, Batu nisan di makam pun berantakan seperti menandakan adanya bekas aksi penggalian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Viral Makam Dibongkar di Lamongan |
Dalam video tersebut juga tampak sesosok mayat yang masih utuh. Itu dibuktikan oleh perekam video dengan menunjukkan rambut mayat yang masih ada.
Urukan tanah di semua permukaan makam dibongkar berserta papan penutup kotak juga dibuka dan jasad korban yang terbungkus kain kafan terlihat jelas dari luar. Sang pengunggah video pun tampak terheran-heran lantaran makam itu milik orang yang baru saja meninggal.
"Ora ilok temen cah cah, golek kesaktian kok koyok ngene, kuburane uwong ndang dibongkar, (Tidak etis beneran, cari kesaktian kok kayak begini, kuburan orang di bongkar)," kata seseorang dalam video tersebut.
Kejadian di dalam video tersebut terjadi Dusun Plarisan, di Desa Jelakcatur, Kalitengah, Lamongan. Kades Jelakcatur Elqosim membenarkan jika peristiwa pembongkaran makam itu terjadi di desanya.
"Iya itu di desa saya, tepatnya di Dusun Plarisan," kata Elqosim ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/9/2022).
Selain makam dalam keadaan terbongkar, Elqosim mengungkapkan, ada 2 tali pocong yang hilang dari dalam makam. Anehnya, hanya 2 tali pocong tersebut yang hilang.
"Ada 2 tali pocong yang hilang," ujarnya.
Hal yang sama juga diakui oleh Kepala Dusun Plarisan Ja'far. Ia menyebut, jika makam tersebut baru diketahui dibongkar oleh orang tak dikenal pada Selasa (6/9) pagi. Saat itu, salah satu warga sedang melintas di jalan makam desa tersebut dan menemui makam dalam kondisi berantakan.
"Baru diketahui pagi tadi oleh salah satu warga yang sedang melintas di jalan makam desa," kata Ja'far.
Ja'far mengungkapkan, makam yang dibongkar itu adalah makam salah satu warganya yang bernama Rahwan. Rahwan telah meninggal dunia pada Jumat (2/9) dan dimakamkan di pemakaman desa RT 02 RW 01. Tak hanya itu, ia mengakui jika ada tali pocong yang hilang, sementara posisi jasad masih tetap terbungkus kain kafan. "Pak Rahwan sebenarnya baru dimakamkan 5 hari lalu, tepatnya Jumat (2/9)," ungkap Ja'far.
Bagaimana nasib jenazah tersebut? Baca di halaman selanjutnya!
Menurut Ja'far, makam Rahwan saat ini sudah dikembalikan seperti semula oleh warga dan keluarganya. Ja'far juga menyebut tidak ada yang tahu kapan makam tersebut dibongkar karena memang baru diketahui pagi ini.
"Saat ini makam sudah ditutup kembali oleh warga dan keluarga korban," jelasnya.
Lebih jauh, Ja'far menuturkan, almarhum sebenarnya adalah warga asal Demak Jateng yang menikah dengan warga Dusun Plarisan, Desa Jelakcatur. Selama ini, korban dan keluarganya bertempat tinggal di tempat kerjanya di wilayah Sidoarjo. Untuk saat ini, istri dan ketiga anak Rahwan sementara ikut numpang di rumah saudaranya karena belum punya rumah di desa.
"Sementara ini ikut saudaranya di desa ini karena sehari-hari bertempat tinggal di Sidoarjo," tambah Jakfar.
Sementara itu, viralnya pencurian tali pocong ini juga diakui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamongan.
"Iya mas, itu tadi (Selasa) pagi baru diketahui dan sudah langsung ditutup kembali," kata Kepala Dinas PMD Kabupaten Lamongan, Mokhammad Zamroni saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (6/9/2022).
Sesuai kebiasaan yang pernah ada, ungkap Zamroni, jenazah dimakamkan kembali dan diberikan tali pocong baru pengganti tali pocong yang telah hilang tersebut. Jumlah tali pocong pengganti ini, menurut Zamroni, sesuai dengan jumlah tali pocong yang hilang.
"Biasanya sebelum dimakamkan kembali, diberikan tali pocong baru lagi sebanyak yang hilang tadi," ujarnya.
Zamroni menyebut, hingga kini belum diketahui apa motif yang melatarbelakangi peristiwa pencurian tali pocong ini. Zamroni juga menyayangkan terjadinya insiden ini dan berharap kejadian serupa tak terulang lagi.
"Motifnya hingga saat ini belum diketahui, tapi yang jelas kita menyayangkan kejadian ini dan berharap agar kejadian semacam ini tidak ada lagi," jelasnya.
Tak hanya itu, Zamroni menuturkan, pihak pemerintahan desa juga sudah melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian Lamongan. Sementara, pihak keluarga menerima kejadian ini dan sudah memakamkan kembali almarhum seperti sedia kala.
"Dugaan motif hingga saat ini kita belum tahu, tapi pengambilan semacam ini dengan alasan apapun memang tidak dibenarkan," pungkasnya.