Dishub Surabaya Pertebal Personel di Ahmad Yani Selama Proyek U-Ditch

Dishub Surabaya Pertebal Personel di Ahmad Yani Selama Proyek U-Ditch

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 05 Sep 2022 21:34 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundung Iswandaru
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundung Iswandaru. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya melaksanakan proyek crossing saluran drainase dengan memasang u-ditch di Jalan Ahmad Yani mulai 4-19 September. Dishub Surabaya pun mempertebal personel untuk melakukan rekayasa lalin.

Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan penebalan personel akan mulai dilakukan khususnya pada pagi hingga sore hari di jam-jam padat lalu lintas. Ia mengakui Senin pagi tadi memang terjadi kepadatan di jalur masuk kota Surabaya.

"Terkait pengalihan arus di Jalan Ahmad Yani, terutama ruas Dolog sampai Bunderan Waru. Tadi pagi terjadi kepadatan, terutama arah masuk kota. Memang harinya hari Senin padat-padatnya lalu lintas, pagi hari orang beraktivitas. Sehingga tidak dipungkiri terjadi kepadatan," katanya, Senin (5/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tundjung menjelaskan arah masuk kota dari Jalan Ahmad Yani batas kota selatan memang hanya menggunakan frontage. Sedangkan jalan arteri yang masuk kota digunakan lalu lintas menuju luar kota.

Jalan arteri yang ke luar kota itu ditutup karena ada pekerjaan u-ditch crossing saluran. Sehingga hanya bisa menggunakan lajur frontage road sisi timur dan jalur arteri yang mengarah ke dalam kota digunakan untuk ke luar kota.

ADVERTISEMENT

"Kepadatan terjadi di bunderan taman pelangi. Pertama memang arus sehari-harinya sudah cukup tinggi. Dalam keadaan normal saja itu pasti terjadi hambatan. Belum lagi ketambahan dengan rel kereta, frekuensi kereta yang lewat atau yang melintas di situ cukup tinggi, apa lagi saat pagi hari. Sehingga kemacetan tidak bisa dihindari. Sekarang diperparah hanya dengan 1 lajur frontage yang mengarah masuk kota," jelasnya.

Menurutnya, hal itu karena dari arah barat, Gayung Kebonsari lalu lintasnya banyak yang mengarah ke SIER. Otomatis, crossing ke kanan. Sedang di kanan untuk putar balikan di Taman Pelangi tidak lancar karena volume dan kereta yang melintas sehingga menyebabkan arus yang terbuntu pada arah masuk kota.

"Ke depannya kami akan mempertebal anggota untuk mengatur lalu lintas di situ. Sinkronisasi akan menggelontor panjang apabila kereta melintas. Tadi sudah dilakukan. Tapi sepertinya masih kurang optimal," ujarnya.

Ia berharap masyarakat lebih mengerti dan tahu bahwa ada kegiatan pengerjaan proyek. Sehingga dapat memperkirakan waktu perjalanan dan bisa mengawali perjalanan, serta mencari alternatif jalan lain supaya tidak terimbas macet.

"Mungkin ada beberapa rekayasa kecil, seperti ada pengurangan media jalan di dekat Cito. Mungkin akan kami koordinasikan dipotong sedikit agar masuknya ke frontage bisa lebih bagus. Kemudian di akhir taman pelangi ada median tengah yang akan kami kurangi. Tapi nanti akan kami konkretkan setelah rapat," urainya.

Tunjung memastikan arus lalu lintas di Taman Pelangi tidak akan dialihkan ke tempat lain. Karena jalur itu adalah jalur bergeraknya perjalanan ke arah timur. Pengendara yang masuk ke arah timur tentunya banyak, kemudian bisa dari Wonokromo. Tetapi jika kantornya di kawasan SIER tetap akan menggunakan jalur itu.

"Itu perlu kami koordinasikan, pertebal personel di situ untuk pengaturan secara manual. Meskipun kita gelontorkan apa bila setelah ada hambatan dikarenakan kereta api melintas. Frekuensi tinggi kalau pagi hari, sore juga tinggi tapi tidak setinggi pagi. Kalau sore masyarakat bisa memilih mau pulang jam berapa. Kalau sore biasanya arah keluar kota. Masyarakat punya alternatif jam pulang, kalau pagi jam kantor pasti," pungkasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads