Proses evakuasi badan pesawat latih milik Akadaemi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi dilakukan. Sejumlah skenario terus dimatangkan untuk mengevakuasi pesawat jenis Cessna 172 SP itu dari Pantai Ngagelan, Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi.
Untuk saat ini pesawat latih itu dipinggirkan dari lokasi pantai. Masyarakat, polisi, petugas TN Alaspurwo hingga TNI mencoba mendorong pesawat ke lokasi yang lebih tinggi dari bibir pantai.
Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Kav) Eko Julianto Ramadan menyebut ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan tim gabungan dalam mengevakuasi badan pesawat latih itu. Proses evakuasi dimungkinkan menggunakan jalur darat. Yang kedua dimungkinkan juga proses evakuasi menggunakan jalur laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti kita lihat dulu kemungkinannya apakah lebih memungkinkan lewat laut atau lewat darat," jelas Dandim.
Kendati dimungkinkan untuk dua jalur evakuasi, masih kata Dandim, dimungkinkan proses evakuasi badan pesawat latih itu dilakukan via jalur darat lantaran lebih mudah.
"Mungkin lewat darat, lebih mudah," terang Dandim.
Untuk membantu kelancaran proses evakuasi, petugas kepolisian dari Polresta Banyuwangi, Kodim dan Lanal sudah diterjunkan di TKP.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori menambahkan, jika pun dibutuhkan dalam proses evakuasi melalui jalur laut, pihaknya bakal menyiapkan personel dan alutsista lainnya. Sepeti kapal atau alat pendukung lain.
"Tentu evakuasi perlu pikirkan matang. Agar jangan sampai malah merusak pesawat," pungkasnya.
Sebuah pesawat latih mendarat darurat di Pantai Ngagelan Taman Nasional Alas Purwo. Meski melakukan pendaratan darurat, dua orang pilot yang diketahui merupakan siswa taruna API Banyuwangi berhasil selamat. Dan hanya mengalami luka lecet.
"Alhmamdulilah untuk dua orang taruna, Taruna Hawkin dengan Reihan aman. Tapi untuk penyelidkan penyebab-penyebabnya akan ditindaklanjut oleh pihak berwenang," ujar Dandim 0825 Banyuwangi.
Sebagai informasi, dugaan sementara dari insiden pendaratan darurat pesawat latih di Pantai Ngagelan, Banyuwangi karena terjadi akibat trouble engine pad.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa menyebut pendaratan darurat dilakukan sebagai upaya pilot melakukan prosedur darurat.
Saat terjadi kondisi abnormal di situasi penerbangan, maka pilot akan mempertimbangkan keselamatan dengan melakukan pendaratan darurat.
"Akibat adanya trouble engine yang ada di pesawat latih," jelasnya.
(iwd/iwd)