Kesedihan dialami sekitar 60 pemilik kios Pasar Dungus, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Saat harga BBM naik, kini semua dagangan dan kios mereka ludes terbakar.
"Sedih pak, jatuh tertimpa harga BBM naik kini semua dagangan ludes terbakar," ujar Mariah (45) pemilik kios pasar Dungus saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (4/9/2022).
Dengan suara lirih, Mariah mengaku bahwa beberapa hari terakhir kiosnya sepi pengunjung. Di samping karena kenaikan harga BBM, sepinya pengunjung juga disebabkan karena banyak masyarakat yang mendapat bantuan sembako dari pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pasar Dungus Madiun Terbakar |
"Dagangan sepi ditambah kenaikan harga BBM, ditambah kebakaran, Ya Allah," keluh Mariah.
Mariah berharap ada perhatian dari Pemkab Madiun kepada pedagang terdampak kebakaran. Tak terkecuali solusi agar bisa berdagang kembali.
"Harapan pedagang agar dapat perhatian dari Pemkab Madiun. Gimana solusinya kami tidak bisa jualan," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sumakin (50). Sama, kios dan dagangannya ludes terbakar.
"Saya posisi ini Malang dapat kabar kios pasar terbakar. Tambah susah semoga ada perhatian dari Pemkab Madiun," ungkap Sumakin.
Sebelumnya, beberapa kios Pasar Dungus terbakar sejak pukul 14.30 WIB dan padam pukul 17.00 WIB. Kios pedagang saat itu banyak yang tutup karena pasar hanya buka pagi hingga sore.
Beberapa pedagang sempat mengamankan dagangan mereka di pinggir jalan. Di lokasi Pasar Dungus ada sekitar 60 kios. Kios semi permanen ini menjual sembako hingga pakaian.
(abq/fat)