Aksi lempar batu oleh pesilat bersamaan peringatan satu abad perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun. Aksi lempar batu oleh massa pesilat yang terjadi Jumat malam Sabtu dini hari sempat membuat panik warga Jalan Punden, Desa/Kecamatan Jiwan.
"Takut kita ndak berani keluar hanya ngintip dari celah pintu rumah," ujar Bu Didik istri ketua RT 9 kepada detikJatim Minggu (4/9/2022).
Dia menyebut kejadian itu terjadi pada pukul 00.00 WIB dini. Saat itu, banyak petugas yang mengamankan lokasi. Bahkan semua warga diminta masuk ke rumah oleh rombongan tim pengamanan baik TNI-Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mencekam takut ndak boleh keluar rumah oleh aparat. Saat suami saya duduk di teras juga diperintahkan masuk rumah petugas, teriak saya takut," paparnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Lasmi yang rumahnya samping gapura Jalan Punden lokasi lempar batu pesilat.
"Saya takut ndak berani keluar saat kejadian. Soalnya dua kali kejadian Jumat malam Sabtu dan sebelumnya Kamis malam Jumat juga sudah ada aksi lempar batu," terang Lasmi.
Lasmi bercerita bahwa saat kejadian rombongan massa pesilat yang mengendarai sepeda motor usai pulang acara di padepokan agung PSHT berhenti dan membleyer. Di tengah suara aksi menggeber gas itu, sebagian pesilat melakukan aksi lempar batu.
"Rombongan masuk jalan kampung sampai depan rumah pak RT 9 sekitar 100 meter dari jalan raya," tutur Lasmi.
Ketua RT 13 Desa/Kecamatan Jiwan, Madiun, Mohammad Warsito mengakui ada beberapa rumah terkena lemparan batu.
Ia menyebut pelaku pelemparan adalah massa pesilat yang pulang dari acara Seabad PSHT di Padepokan Agung Jalan merak Kota Madiun. Meski begitu warga tak ada yang melapor.
"Itu rombongan pulang dari padepokan (PSHT) memang ada acara waktu itu kemarin (Seabad PSHT)." terang Warsito.
(abq/fat)