Polisi Bantu Pasutri Terlantar di Banyuwangi yang Kondisi Istri Hamil 8 Bulan

Polisi Bantu Pasutri Terlantar di Banyuwangi yang Kondisi Istri Hamil 8 Bulan

Ardian Fanani - detikJatim
Minggu, 04 Sep 2022 04:02 WIB
pasutri terlantar di banyuwangi
Polisi bantu pasutri terlantar di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi -

Banyuwangi mulai menjadi jujugan perantauan dari luar kota. Namun terkadang nasib pilu para perantau pun terjadi di Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini.

Hal ini terjadi pada pasutri asal Cianjur, Jawa Barat, Muhammad Dian Raja (20) dan Amelia Nisa Fitri (17). Mereka nekat merantau ke kabupaten ujung Timur Pulau Jawa ini berniat mengadu nasib.

Pasutri ini terlantar dan sempat tinggal di kolong jembatan Pertigaan Sukowidi, Banyuwangi. Bahkan mirisnya, sang Istri Amelia Nisa Fitri tengah hamil besar dengan usia kandungan sudah 8 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sungguh malang dirasa, harapan yang diimpikan itu tidak menemuai hasilnya. Keduanya justru hidup dalam kesengsaraan, kemelaratan dan terlunta-lunta di daerah orang.

Untuk menyambung hidup, keduanya mengandalkan belas kasihan orang dengan mengemis di area lampu merah Sukowidi. Kondisi kesengsaraan yang dialami keduanya terlihat oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Bripka Teuku R.D.

ADVERTISEMENT

Keduanya lalu dibawa ke tempat yang lebih layak dan disewakan sebuah kamar kos yang berada di wilayah setempat.

Bripka Teuku R.D mengatakan dari pengakuan keduanya, mereka telah tinggal di kolong jembatan sejak 4 hari lalu. Mereka mengaku tidak punya uang sehingga mengemis di Pertigaan Sukowidi.

"Mereka kini sudah ditempatkan di kamar kos Barokah yang berada di Kelurahan Sukowidi," kata Bripka Teuku, Sabtu (3/9/2022).

Bripka Teuku mengaku iba melihat kondisi Amelia Nisa yang tengah hamil 8 bulan yang harus berpanas-panasan untuk meminta belas kasihan pengendara yang melintas.

Saat didatangi ternyata benar mereka tidak punya tempat tinggal dan tidak punya uang. Oleh sebab itu, pihaknya pun memberi pertolongan.

"Kami dan Puskesmas Klatak selalu memantau kesehatan dan memberikan bantuan makan karena memang si perempuan dalam keadaan hamil," ujarnya.

Bripka Teuku menawarkan pasutri itu untuk diantarkan pulang ke Cianjur dengan biaya cuma-cuma. Namun keduanya masih berpikir ulang.

"Keduanya masih berpikir-pikir, karena si pria baru mendapatkan pekerjaan di gudang Sukowidi. Kemudian kami minta KTP-nya untuk didata oleh RT setempat,"
pungkasnya.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads