Tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dikeroyok oleh sekitar 20 panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Pihak kampus membenarkan adanya kejadian tersebut.
Koordinator Bidang Kerjasama, Kelembagaan, dan Humas UIN Sunan Ampel Surabaya, Ahmad Firdausi membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut kejadian Kamis (1/9) di belakang gedung Twin Tower itu karena kesalahpahaman antara mahasiswa non panitia dengan panitia PBAK.
"Kesalahpahaman terkait pengibaran bendera organisasi mahasiswa ekstra kampus. Dimana disepakati selama kegiatan PBAK tidak ada atribut lain lain selain atribut UIN Sunan Ampel dan fakultas," kata Firdaus saat dihubungi detikJatim, Sabtu (3/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Firdaus menjelaskan kesalahphaman itu terjadi karena baik mahasiswa dan panitia PBAK sama-sama lelah sehingga terpicu emosi. Karena kegiatan itu sendiri berlangsung sejak pagi hingga sore menjelang malam.
"Sampai terjadi saling lapor. Sudah selesai kok, sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Difasilitasi oleh dekanat dan rektorat," ujarnya.
Untuk laporan ke polisi, pihak kampus belum mengetahui apakah sudah dicabut atau belum. Akan tetapi, Firdaus mengatakan jika permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Dan masing-masing pihak bisa menahan diri dan selesai. Sudah (bertanggung jawab panitia), sudah diselesaikan semua di dekanat, sudah selesai di fakultas," jelasnya.
Saat ditanya apakah ada sanksi kepada panitia, pihak kampus tidak memberikan sanksi. Sebab sudah dilakukan mediasi antara mahasiswa, panitia dan kampus.
"Kami mediasi, kami pertemukan, diajak omong baik-baik sudah selesai. Saling memaafkan. Itu kan kesalahpahaman saja. Tidak ada (sanksi)," pungkasnya.
Tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dikeroyok sekitar 20 panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Mereka mengalami luka akibat pengeroyokan tersebut.
Tiga mahasiswa itu adalah Muhammad Maulana, Agung Laksono, dan Multazam. Maulana mengatakan pengeroyokan itu terjadi pada Kamis (1/9) sore sekitar pukul
17.15 WIB.
(iwd/iwd)