KSAD Ajak Mahasiswa Unesa Jadi Garda Terdepan Jaga Nilai Pancasila

KSAD Ajak Mahasiswa Unesa Jadi Garda Terdepan Jaga Nilai Pancasila

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 03 Sep 2022 00:05 WIB
KSAD saat memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa Unesa
KSAD saat memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa Unesa. (Foto: Istimewa/Humas Unesa)
Surabaya -

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengingatkan tentang pengorbanan para pejuang. Di era yang sudah modern saat ini ia berharap mahasiswa bisa menjadi garda terdepan menjaga nilai pancasila.

Ia sampaikan itu saat memberikan kuliah umum "Menguatkan Wawasan Kebangsaan Menuju Indonesia Maju yang Harmoni" untuk 6.000 mahasiswa Unesa, Jumat (2/9/2022).

KSAD menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang diraih lewat perjuangan yang besar. Dimana perjuangan merebut bangsa ini sangatlah keras dari jajahan bangsa lain selama berabad-abad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemerdekaan yang diperoleh saat ini merupakan hasil dan jerih payah serta tetesan keringat seluruh tumpah darah Indonesia. Perjuangan di Surabaya misalnya yang dikenal Peristiwa 10 November 1945 di mana arek-arek Suroboyo seperti Sutomo atau Bung Tomo hanya berbekal bambu runcing, senjata rakitan dan rampasan berani menghadapi serangan penjajah dan sekutunya," kata Dudung di Graha Unesa.

Dari perjuangan itu ada nilai-nilai kebangsaan seperti rela berkorban, pantang menyerah sekalipun nyawa taruhannya, kebersamaan, gotong royong, optimisme, percaya diri, dan nasionalisme. Nilai ini harus melekat dalam diri anak bangsa.

ADVERTISEMENT

Dudung percaya mahasiswa yang masuk Unesa adalah generasi unggul yang terjamin keilmuan dan karakternya.

"Mahasiswa harus menjadi agen perubahan dan mendorong masyarakat menjaga nilai Pancasila. Mahasiswa juga garda depan penjaga nilai Pancasila," ujarnya.

Menurut Dudung, keutuhan bangsa ini juga bergantung pada peran mahasiswa yang menjaga dan mewariskan nilai Pancasila, serta memiliki kontrol sosial terhadap kehidupan berbangsa bernegara.

Mahasiswa menjadi kontrol sosial yang cepat dan peka di tengah masyarakat. Jika ada informasi yang bernada provokatif di mana pun maka harus cepat memberikan pemahaman dan penyadaran.

"Ada banyak tokoh bangsa ini lahir dari perguruan tinggi. Saya harap tokoh besar bangsa ke depannya lahir dari Unesa. Kalau kalian mau berhasil, harus punya imajinasi, inovasi, dan harus punya visi-misi, cita-cita, dan harapan. Kalau tidak punya ini semua kalian hanya biasa-biasa saja," tuturnya.

Bagi Dudung ada tiga kunci sukses dalam kehidupan. Melupakan masa lalu dan jangan diingat-ingat, cari penggantinya jika tidak ingin menjadi beban emosi, dan fokus ke depan.

"Kemudian, melakukan yang terbaik hari ini secara optimal dan terakhir, punya cita-cita dan fokus meraihnya serta menebarkan kebaikan setiap hari. Saya orang miskin, pernah jadi loper koran. Jualan di mana-mana. Tapi dengan tekad dan kerja keras, cita-cita bisa diraih. Kunci yang saya pegang adalah menebarkan kebaikan kepada semua," ceritanya.

Selain memberikan kuliah umum, KSAD Dudung juga diberi penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya oleh Rektor Unesa Prof Nurhasan. Sebab Dudung telah berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Hasan mengatakan Unesa merupakan kampus yang konsisten menanamkan nilai Pancasila di dalam dan luar kampus. Di dalam kampus, pihaknya menerapkan lewat seminar wawasan kebangsaan dan Pancasila. Banyak penelitian relevan yang dihasilkan dalam menguatkan ideologis Pancasila.

"Kami juga memprogramkan mata kuliah Pendidikan Pancasila yang wajib diambil semua mahasiswa Unesa. Salah satu tujuannya agar mahasiswa memiliki nilai-nilai Pancasila yang terwujud dalam perilaku kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Selain itu, mendirikan Pusat Studi Ideologi di bawah naungan LPPM Unesa. Lembaga ini sebagai garda terdepan untuk membangun ideologi kebangsaan berbasis nilai Pancasila dan mendeteksi dini gerakan yang berbahaya bagi keutuhan bangsa di dalam kampus.

"Unesa juga membangun Monumen Pancasila di Laboratorium Merdeka Belajar sebagai wujud semangat untuk meneguhkan nilai Pancasila yang terintegrasi dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi di Unesa," ujarnya.

Kemudian di luar kampus, Unesa merintis desa Pancasila di berbagai daerah Jawa Timur. "Dengan semua ini, Unesa berkomitmen menjadi pusat pendidikan Pancasila dan terus menyiapkan langkah preventif mengantisipasi paham yang mengancam ideologi Pancasila," pungkasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads