Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bangkalan menggelar demo menolak kenaikan BBM. Demo menyasar di depan kantor DPRD Bangkalan, Rabu (31/8).
Korlap Aksi, Agung Gumellar mendesak pihak DPRD Bangkalan untuk menyetujui penolakan tersebut. Pasalnya, kenaikan itu akan merugikan masyarakat terutama untuk kelas bawah dan menengah.
"Saat ini berbagai macam kebutuhan sudah naik dan penderitaan ditambah dengan naiknya BBM," tutur Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan pemerintah seharusnya dapat secara ketat menyeleksi penyaluran BBM subsidi pada masyarakat yang membutuhkan. Di antaranya masyarakat kelas menengah ke bawah dan juga pelaku UMKM.
"Kita tidak usah pura-pura tidak tahu bahwa penggunaan BBM selama ini banyak terjadi kebocoran untuk sektor industri. Inilah salah satu penyebab jumlah subsidi BBM tidak tepat sasaran," jelasnya.
Ia juga mengatakan, terdapat banyak sektor pendapatan dengan nilai besar yang bisa ikut menyumbang dalam subsidi BBM. Misalnya kelapa sawit dan batu bara. Sehingga kebutuhan BBM bersubsidi dapat merata diberikan pada masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad mengaku akan menyampaikan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat. Tak hanya itu, ia juga membubuhkan tanda tangan persetujuan penolakan kenaikan BBM itu.
"Secepatnya akan kita sampaikan ke pusat aspirasi itu," kata Fahad.
(iwd/iwd)