Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Australia bernama Ayad Alkaabi sedang berjuang keras untuk mencari kabar anaknya yang tenggelam di perairan Trenggalek 2011 silam. Ayad bahkan sampai meminta bantuan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Awalnya, kisah Ayad ini dibagikan oleh seorang warganet bernama Wirawan di akun Facebook pribadinya. Wirawan mengaku dimintai tolong oleh seorang temannya di Jakarta yang mengenal Ayad.
"Saya dikabari teman kalau ada orang dari Australia datang ke Jawa Timur untuk cari anggota keluarganya. Kami janjian di salah satu hotel di Surabaya, ternyata dia (Ayad) habis dari Trenggalek," ucap Wirawan kepada detikJatim, Kamis (1/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui bantuan Wirawan, detikJatim mendapatkan kontak Ayad. Dibantu seorang penerjemah yang juga merupakan teman Wirawan, Hasan Muhammad, Ayad menceritakan awal mula peristiwa tenggelamnya kapal tersebut.
Ayad merupakan pencari suaka dari Irak. Tujuannya adalah Australia. Ayad yang saat itu berusia 33 tahun bersama istri dan tiga orang anaknya, beserta puluhan orang lainnya naik sebuah kapal motor. Seingat Ayad, saat itu cuaca buruk.
![]() |
"Itu perjalanan menuju Australia, kemudian cuaca tidak bagus sekitar jam 10 pagi. Gelombang tinggi, perahunya hancur. Semuanya berusaha menyelamatkan diri," cerita Ayad sebagaimana diterjemahkan oleh Hasan kepada detikJatim.
Menurut Ayad, ada sekitar 30an orang yang bergelayutan di atas kayu-kayu serpihan kapal. Selama 3 hari mereka terkatung-katung di tengah lautan. Hingga akhirnya ada pertolongan dari kapal nelayan.
Ayad beserta yang lainnya kemudian dibawa ke daratan Trenggalek. Sesampainya di daratan, Ayad bertemu dengan istrinya di tempat penampungan. Ada beberapa jenazah yang juga dievakuasi.
"Sesampainya di penampungan ada dokter yang memberitahu dan meminta semuanya untuk mengenali ciri-ciri jenazah yang dievakuasi dari lautan. Saya diminta untuk menyebutkan pakaian apa yang dikenakan oleh anak-anak saya," ungkap Ayad.
Ayad cari anaknya hidup atau mati. Baca halaman selanjutnya.
WNA Australia Minta Tolong Khofifah Cari Anaknya
Setelah itu, Ayad dan istrinya mendapati jenazah kedua anaknya. Namun, tidak dengan putranya yang bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi.
"Sampai sekarang saya masih mencari keberadaan anak saya, Ali. Hidup atau mati saya pasrah, yang terpenting saya dapat kepastian soal kabarnya," katanya.
Sementara dua anak Ayad yang meninggal itu dimakamkan di Sidoarjo. Persisnya di kawasan Sawotratap.
Selama lebih dari 10 tahun, Ayad dan istrinya tetap memanjatkan doa untuk Ali dari jarak jauh. Ayad tidak bisa datang langsung ke Indonesia karena terbentur hukum internasional. Dia baru mendapatkan kewarganegaraan Australia pada 2019.
Selepas dapat kewarganegaraan jelas, Ayad sebetulnya sudah punya niat langsung datang ke Indonesia waktu itu. Namun karena pandemi COVID-19 dan ada pembatasan perjalanan ke luar negeri, Ayad mengurungkan niatnya.
![]() |
Baru lah Ayad bisa datang ke Indonesia bulan lalu. Dari Australia dia langsung terbang ke Surabaya.
"Saya menyewa seseorang untuk membantu saya berangkat ke Trenggalek. Dia menjemput saya di bandara Surabaya (Juanda)," ungkap Ayad.
19 Agustus, Ayad berangkat ke Trenggalek dari Surabaya. Di sana dia berusaha mencari informasi, mengunjungi beberapa tempat yang pernah diingat dan dicatatnya.
"Saya ketemu warga dan datang ke kantor polisi. Saya sebar foto-foto anak saya dan nomor telepon," ucapnya.
Ayad berharap, dengan menyebar foto Ali, ada orang yang mengenalinya. Ayad juga berharap usaha pencariannya ini didengar oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia diberi tahu oleh temannya soal kebaikan Khofifah.
"Saya berharap melalui pemberitaan media massa, pesan saya tersampaikan kepada Khofifah. Saya yakin Khofifah akan peduli setelah membaca berita, dia orang baik. Saya tidak berharap Ali ditemukan hidup, namun paling tidak ada kejelasan (di mana jenazahnya). Saya yakin Khofifah akan membantu saya," tukas Ayad.
Simak Video "Video: Rekonstruksi Penembakan WN Australia, 2 Eksekutor Pakai Jaket Ojol"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/dte)