Seorang pria yang mengaku Warga Negara Australia, Ayad Alkaabali tiba-tiba 'mencolek' Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Ia meminta bantuan untuk mencari anaknya yang hilang karena tenggelam pada tahun 2011 lalu.
Permintaan bantuan dari Ayad ke Gubernur Khofifah tersiar dalam sebuah video yang diunggah akun Facebook bernama Wirawan Dwi pada Senin, 29 Agustus 2022. Dalam video berdurasi 2 menit lebih 12 detik itu, ia langsung menyebut nama Gubernur Jawa Timur di awal pembukaan videonya.
"Tolong Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video itu juga disertakan tangkap layar berita kejadian tenggelamnya kapal yang ditumpanginya beserta istri, 3 anak dan ratusan imigran yang ada di kapal itu.
Pemilik akun Facebook, Wirawan Dwi kepada detikJatim menceritakan, pada 11 tahun lalu, Ayad Alkaabi adalah salah satu imigran dari Irak. Bersama ratusan imigran lainnya, mereka melakukan perjalanan ke Australia melalui Indonesia.
"Namun nahas, kapal yang berangkat dari Trenggalek Jawa Timur itu pecah. Sebagian besar penumpangnya tenggelam dan tewas. Ia dan istrinya selamat, sementara kedua anaknya ditemukan tewas. Sementara satu anaknya yang bernama Ali Ayad Yousef Alkaabi yang saat itu berusia 10 tahun tidak ditemukan," kata Wirawan yang merupakan teman dari Ayad.
Wirawan menceritakan kala itu Ayad dan istrinya tidak memungkinkan bertahan lebih lama guna mencari anaknya di Indonesia. Sebab, Ayad dan istrinya harus melanjutkan perjalanan ke Australia. Di negeri Australia, Ayad terus berusaha mencari info tentang anaknya, namun nihil, tak ada kabar.
Ayad tak bisa pergi ke Indonesia karena belum mendapatkan kewarganegaraan Australia. Ketika tahun 2019, Ayad berhasil mendapatkan kewarganegaraan, namun dirinya tetap tak bisa ke mana-mana, karena pandemi COVID-19 yang membuat perjalanan luar negeri dibatasi.
Tahun 2022, Wirawan menyebut, Ayad akhirnya bisa kembali ke Indonesia untuk mencari jejak keberadaan anaknya, Ali Ayad Yousef Alkaabi.
"Ayad membuat poster berisi foto anaknya yang hilang, dan menyertakan nomor kontak yang bisa dihubungi jika ada yang mengetahui keberadaan anaknya, hidup ataupun mati," terangnya.
Ditegaskan Wirawan, Ayad juga akan memberi hadiah bagi orang yang mengetahui keberadaan anaknya dengan imbalan Rp 100 juta rupiah.
"Dia sangat berharap bantuan dari warga Indonesia yang mengetahui keberadaan putranya tersebut. Jika Ali anaknya tidak ditemukan, Ayad akan bersalah sepanjang hidupnya. Ia berjanji melakukan apapun yang dia bisa untuk menemukan anaknya," tandas Wirawan.
(iwd/iwd)