Sejak tahun ajaran baru 2022, SDN 1 Sriti, Kecamatan Sawoo kondisinya kekurangan guru. Bahkan dari 6 kelas hanya terisi 2 guru kelas saja. Padahal jumlah siswanya mencapai 151 anak.
Ketua Komite SDN 1 Sriti, Suparman mengatakan kondisi ini sudah dia beritahukan ke Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo, Nurhadi pada tanggal 18 Juli 2022 lalu.
"Selang kurang dari satu bulan ada tambahan 1 guru PPPK mengajar di kelas 6," tutur Suparman kepada detikjatim, Rabu (31/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, SDN 1 Sriti termasuk SD favorit dan maju, sebab tenaga gurunya mumpuni dan cukup. Namun karena adanya pendaftaran PPPK, serta di SDN 1 Sriti tidak ada formasi akhirnya para guru GTT mendaftar formasi di sekolah lain.
"Sehingga pada tahun ajaran baru, setelah GTT mendapat SK, di SDN 1 Sriti akhirnya kekurangan guru. Tinggal 1 kasek dan 3 GTT yang belum masuk dapodik," papar Suparman.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Suparman, banyak wali murid yang wadul (lapor) karena kekurangan guru. Para wali murid pun berencana memindahkan anaknya jika SDN 1 Sriti tetap kekurangan guru.
Kemudian, Suparman bersama dua wali murid menghadap ke kepala Dindik untuk meminta solusi dan meminta tambahan guru.
"Akhirnya ditambah satu guru PPPK untuk kelas 6. Itu pun masih kurang," tandas Suparman.
Suparman merinci, di SDN 1 Sriti ada 151 siswa dengan 1 orang PNS kepala sekolah, 1 guru PPPK dan 3 GTT belum masuk dapodik.
"Idealnya setiap kelas ada guru 6, guru olahraga 1, guru agama 1, kasek 1," kata Suparman.
Akhirnya sementara waktu, guru di SDN 1 Sriti harus mendobel dua kelas. Bahkan juga ada bantuan tenaga dari guru TK yang mengajar kelas 1 SD.
"Harapannya saya selaku komite, segera dipenuhi kekurangan tenaga guru yang ada di SDN 1 Sriti ini sehingga pembelajaran berjalan seperti biasa," pungkas Suparman.
(iwd/iwd)