Kebakaran Lahan Tebu di Dekat Permukiman Sidoarjo Padam

Kebakaran Lahan Tebu di Dekat Permukiman Sidoarjo Padam

Tim detikJatim - detikJatim
Minggu, 28 Agu 2022 15:47 WIB
Kebakaran lahan tebu di Anggaswangi Sidoarjo
Warga melihat kebakaran lahan tebu di Anggaswangi, Sidoarjo. (Foto: Istimewa)
Sidoarjo -

Setelah upaya pemadaman selama 2 jam, kebakaran lahan tebu di dekat Perumahan Anggaswangi akhirnya padam. Petugas sempat kesulitan memadamkan api karena lokasinya jauh dari jalan raya.

Kabid Pemadam Kebakaran BPBD Sidoarjo Nawari mengatakan, api dinyatakan telah padam sepenuhnya pukul 14.15 WIB. Ia mengakui bahwa proses pemadaman itu cukup sulit.

"Air dari nozzle tidak menjangkau. Karena lokasinya di tengah. Pusat api juga tidak bisa terlihat. Terpaksa kami tadi memadamkan dengan sistem manual, kami masuk ke dalam pakai sisa batang pohon yang kami basahi," katanya saat dikonfirmasi, Minggu (28/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pemadam juga melakukan pengurungan api supaya tidak meluas. Caranya, kata Nawari, dengan membasahi sisa rumput maupun tebu yang sudah kering di sekitar titik api.

"Alhamdulillah sudah mandali (aman dan terkendali). Yang kami khawatirkan, karena posisinya memang dekat dengan rumah penduduk," ujarnya kepada detikJatim melalui telepon WhatsApp.

ADVERTISEMENT

Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Namun, berdasarkan temuan awal para petugas, ada kemungkinan lahan tersebut dibakar. Sebab, berdasarkan perangkat RT setempat sebelum kebakaran meluas memang smpat ada pekerja yang menebang tebu.

"Ya, dugaan awal saja ada unsur kesengajaan dibakar. Cuma pada saat kami ke sana itu pekerjanya sudah pergi, sudah pada menghilang. Saya tanya Pak Ketua RT-nya, katanya memang ada yang panen," kata Nawari

Berdasarkan catatannya, Nawari menyebutkan bahwa pada Agustus ini memang dominan kebakaran terjadi di lahan kosong yang tidak dipelihara oleh pemiliknya.

"Jadi bagi masyarakat yang punya lahan luas, tolong dibersihkan, dirapikan. Karena saat ini kondisinya panas. Kalau yang biasa dipakai bakar sampah, kalau bisa dilarang. Kalau memang bakar-bakar, tolong ditunggu sampai api padam," ujarnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads