Warga Banyuwangi Penolak Tambang Emas Lapor Presiden, Luhut, hingga PBNU

Warga Banyuwangi Penolak Tambang Emas Lapor Presiden, Luhut, hingga PBNU

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 27 Agu 2022 18:16 WIB
warga tolak tambang emas
Aksi warga saat melakukan penolakan tambang Emas Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani/detikJatim
Banyuwangi -

Penolakan terhadap tambang emas PT Merdeka Copper Gold di Gunung Salakan oleh warga sekitar terus berlanjut. Warga bersikukuh melakukan penolakan agar kawasan ini tidak ditambang. Bahkan, penolakan ini sudah dilaporkan ke pemerintah pusat.

Selain itu, warga juga melaporkan hal tersebut ke PBNU. Warga meminta agar area Gunung Salakan tak dihancurkan untuk pertambangan.

"Kami sudah laporkan ke presiden, KLHK, PBNU, Komnas HAM hingga pak Menteri Luhut agar kembali dipertimbangkan untuk tidak ditambang," ujar Mat, salah satu warga tolak tambang kepada detikJatim, Sabtu (27/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mat, PBNU meminta agar penambangan emas di Gunung Salakan dipertimbangkan kembali. Khususnya terkait dampak dan manfaatnya warga sekitar.

"Dari PBNU itu sempat mengatakan jika harus dikaji ulang. Itu kata KH Imam Azis. Bahkan minta agar instruksi ini disampaikan sampai ke ranting," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya pun berharap pemerintah pusat untuk turun langsung ke lapangan. Yakni untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

"Kami harap pemerintah mendengar aspirasi kami. Siapa lagi yang melindungi kami," harapnya.

Sebelumnya, kondisi warga kawasan tambang emas Gunung Tumpang Pitu kembali memanas. Warga kembali menolak tim peneliti dari PT Merdeka Copper Gold masuk ke kawasan Gunung Salakan, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.

Ratusan warga yang merupakan warga Dusun Pancer berkumpul di pertigaan Mbah Marwah Kampung Rowojambe, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi pukul 10.00 WIB, Sabtu (27/8/2022). Mereka mencoba mengadang polisi dan tim peneliti.




(hse/dte)


Hide Ads