Kondisi kawasan tambang emas Gunung Tumpang Pitu kembali memanas. Warga kembali menolak tim peneliti dari PT Merdeka Copper Gold masuk ke kawasan Gunung Salakan, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi. Warga pun nyaris bentrok dengan tim peneliti itu.
Sebagian warga yang melakukan penolakan itu berasal dari Dusun Pancer. Mereka berkumpul di pertigaan Mbah Marwah Kampung Rowojambe, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Sabtu (27/8/2022) pukul 10.00 WIB,.
"Kami menolak dengan hormat agar tidak ada tambang emas di Gunung Salakan," ujar warga saat aksi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa warga pun berteriak kepada tim peneliti dari PT Merdeka Copper Gold dan aparat kepolisian yang mengawal. Mereka memaksa kedua pihak itu untuk tidak masuk.
"Jangan masuk. Kami NKRI ini tanah kami, biar kami mati disini," teriak salah satu warga kepada polisi.
Warga pun akhirnya berjaga untuk mencegah PT Merdeka Copper Gold merambah Gunung Salakan. Mereka mengaku akan mempertahankan Gunung Salakan dari ancaman ekploitasi tambang emas.
"Gunung Tumpang Pitu sudah mereka tambang dan sekarang hancur, kini mereka mau menambang Salakan. Kami tetap menolak," teriakan warga lain.
Sebelumnya, tim peneliti mencoba masuk ke Gunung Salakan pada Kamis (18/8/2022). Namun upaya itu gagal karena adanya pengadangan dan penolakan warga.
Aksi ini viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 15 detik itu terlihat sejumlah warga menghentikan kendaraan milik polisi yang mengawal tim peneliti untuk masuk wilayah Gunung Salakan.
Pengadangan dilakukan warga diduga karena belum ada sosialisasi yang dilakukan perusahaan tambang emas. Sebagian warga bahkan berdebat dengan Kapolsek Pesanggaran AKP Basori Alwi.
(hse/dte)