Jika gua kebanyakan ditemukan di perbukitan atau pegunungan, lain halnya dengan gua di Dusun Tumpangsari, Desa Jiyu, Kutorejo, Mojokerto. Gua sepanjang 60 meter dengan kedalaman 15 meter ini berada di bawah kebun. Uniknya, gua ini dibuat sendiri oleh warga setempat.
Gua bawah tanah ini berada di kebun milik Mustain (54), warga RT 6 RW 1, Dusun Tumpangsari. Luas kebun ini sekitar 50 x 40 meter persegi. Terdapat musala keluarga di kebun sebelah selatan rumah Mustain. Pintu masuk gua di sisi Tenggara musala ini. Yaitu, berupa lubang dengan diameter sekitar 100 cm yang dikelilingi dinding bata merah.
Akses masuk ke dalam gua berupa tangga tanah yang bisa dilalui satu orang saja. Dari mulut gua, detikJatim harus berjalan menunduk agar tidak terbentur bagian atasnya. Selanjutnya, menggunakan senter ponsel, kami menyusuri lorong gua yang lebarnya sekitar 70 cm saja ke arah utara. Lorong sempit ini lantas berbelok ke kiri atau ke arah barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah melalui lorong kedua, detikJatim dipandu Mustain sampai di sebuah ruangan pertama yang agak luas. Banyak pilar besar bulat berbahan tanah di ruangan ini. Di antara pilar-pilar dan dinding gua, terdapat bangunan makam sepanjang 2 meter. Di belakang makam ini juga terdapat sumur dengan diameter sekitar 60 cm sedalam 12 meter.
"Hanya petilasan, tidak ada jenazahnya. Yang membuat kuburan saya sendiri. Posisinya di kedalaman 3 meter dari permukaan tanah," kata Mustain di lokasi, Rabu (24/8/2022).
Dari ruangan ini, detikJatim kembali dipandu Mustain menuju ruangan kedua yang ternyata lebih luas. Untuk menuju ke ruangan tersebut, kami harus melalui lorong sempit yang kian dalam dan berkelok ke arah selatan. Benar saja, ruangan kedua ini memang jauh lebih luas dan tinggi.
Apa saja di ruangan kedua dalam gua? Baca halaman selanjutnya!
Pembangunan Gua Makan Waktu 3 Tahun
Banyak tulisan lafal Allah dan Ya Allah di dinding dan pilar gua. Pada ujung ruangan terdapat tempat untuk meditasi yang muat sekitar 10 orang. Semua dinding, atap dan pilar di dalam ruang ini berbahan tanah. Tidak satu pun penyangga berbahan kayu maupun besi di dalamnya. Begitu juga semua lorong di dalam gua.
Persis di tengah ruangan kedua gua ini terdapat lubang berdiameter 2 meteran yang tembus sampai permukaan tanah. Lubang tersebut mengecil sehingga diameternya hanya 1 meteran jika dilihat dari atas. Lubang ini dinaungi dengan gubuk bambu oleh Mustain agar dedaunan dari kebun bambu tidak masuk ke dalam gua.
"Panjang gua ini kurang lebih 60 meter, kedalamannya sampai 15 meter di ruangan kedua," terang Mustain.
Seluruh bagian gua benar-benar gelap sehingga wajib memakai penerangan untuk menelusurinya. Udara di dalamnya terasa dingin. Namun, tidak begitu nyaman untuk bernapas.
Mustain menuturkan, gua ini ia buat sendiri dan dibantu beberapa rekan hingga keluarganya. Pembangunannya butuh waktu 3 tahun, mulai tahun 2000 hingga 2002. Pembuatan gua bawah tanah ini mereka lakukan secara manual menggunakan cangkul, linggis, palu dan pahat.
"Dulunya ini kebun jati dan pete, tanahnya keras, tapi tidak berbatu sama sekali. Selama penggalian tidak ada kendala apapun, termasuk gas beracun," tandasnya.