Tragedi Tendangan Berujung Tewasnya Siswa SMK di Jember

Tragedi Tendangan Berujung Tewasnya Siswa SMK di Jember

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 24 Agu 2022 06:01 WIB
pembunuhan
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jember -

Salah satu siswa SMK Negeri 2 Jember tewas setelah ditendang oleh sesama siswa di sekolah itu. Korban tewas diduga akibat tendangan di leher sebelah kanan. Meski sempat berupaya bangun, korban akhirnya jatuh pingsan, hingga meninggal saat perjalanan dibawa ke rumah sakit.

Kasi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Jember Muhammad Khotib menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di jam masuk setelah istirahat. "Itu terjadi di sekolah saat waktu istirahat dan sudah mau masuk kelas kembali," katanya, Selasa (23/8/2022).

Khotib menjelaskan bahwa pelaku dan korban adalah siswa kelas 10 di SMK Negeri 2. Keduanya juga teman satu kelas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut keterangan yang ia dapatkan, sebelum kejadian itu korban terlibat cekcok dengan pelaku di jam istirahat. Belum diketahui apa penyebab cekcok tersebut hingga memicu terjadinya peristiwa penendangan itu.

"Kami belum tahu pasti apa yang penyebab korban dan pelaku terlibat cekcok. Namun dugaan awal adalah karena persoalan pribadi," kata Khotib.

ADVERTISEMENT

Berbeda dengan apa yang disampaikan Khotib, Kepala SMKN 2 Jember Suprihartono menjelaskan bahwa peristiwa itu bukan terjadi saat jam istirahat melainkan pada saat jam pergantian pelajaran.

Ia menjelaskan bahwa korban berinisial RAP (16), sedangkan pelaku berinisial MRR (16). Korban adalah siswa kelas 10 jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), sedangkan pelaku adalah jurusan Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif Mobil). Keduanya sama-sama warga Kecamatan Sumbersari.

"Antara korban dan pelaku ini sama-sama kelas 10. Mereka tercatat sebagai siswa baru dan baru masuk sekitar bulan Juli kemarin. Mereka sama-sama tidak ada catatan jelek atau pun punya masalah di sekolah," katanya.

Suprihartono menjelaskan, peristiwa itu terjadi Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB. Pada saat pergantian jam pelajaran itu korban hendak menuju ke laboratorium bengkel dari kelasnya. Pada saat itulah pelaku menunggu korban di pintu kelas.

"Kata saksi mata, teman-temannya, korban mau berangkat ke (laboratorium) bengkel. Kemudian pelaku di depan pintu kelas ngamping-amping (bersandar) gitu. Pelaku kemudian memanggil korban, selanjutnya terjadi percakapan atau saling ngobrol. Menurut saksi setelah korban dan pelaku saling ngobrol kemudian korban minta maaf dan (mereka) saling bersalaman," jelasnya.

Namun, tidak diketahui karena apa pelaku tiba-tiba saja menendang korban di bagian leher sebelah kanan. Seketika itu korban jatuh tersungkur. Ia sempat berupaya bangun tetapi akhirnya jatuh pingsan.

"Seketika itu korban langsung jatuh ke lantai, dan sempat berusaha bangun tiba-tiba pingsan, enggak tahu apa kesulitan napas. Lalu dibantu teman-temannya dibawa ke UKS. Di sana dapat pertolongan tapi petugas UKS bilang korban perlu dirujuk ke rumah sakit karena butuh penanganan intensif," jelasnya.

Kondisi korban sempat dinilai kritis, karena itulah korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi. Sayangnya, sebelum sempat ditangani oleh tenaga medis, korban dinyatakan meninggal di tengah perjalanan.

Sekolah menyerahkan penyelidikan kepada pihak kepolisian. Baca di halaman selanjutnya.

Pihak SMK Negeri 2 Jember segera menghubungi polisi agar kematian salah satu siswanya ditangani. Kepala SMK Negeri 2 Jember Suprihartono mengatakan kasus itu langsung ditangani Unit PPA Polres Jember.

"Langsung ditangani Unit PPA Polres Jember. Karena antara korban dan pelaku sama-sama masih di bawah umur," katanya.

Mengenai alasan pelaku menendang korban Suprihartono mengaku hingga sekarang belum mengetahui. Dia menyerahkan proses penyelidikan itu kepada pihak kepolisian.

"Untuk itu kami serahkan kepada kepolisian agar ditangani lebih lanjut karena korban ataupun pelaku masih sama-sama di bawah umur. Selain itu tadi dari 4 orang saksi teman korban dan pelaku juga tidak tahu penyebabnya apa. Mereka (para saksi) tidak mengira dari obrolan itu tiba-tiba pelaku menendang leher korban. Bahkan posisi kelas pelaku dekat dengan pos satpam, juga tidak tahu ada apa dan alasan apa kok korban ditendang," ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSD dr Soebandi dr. Hendro Soelistijono menjelaskan korban tak sempat dibawa ke IGD rumah sakit. Begitu tiba di RS, korban langsung dibawa ke kamar mayat karena dinyatakan datang dalam keadaan sudah meninggal.

"Korban tidak sempat menjalani perawatan, dia sudah meninggal dunia dan langsung masuk ke kamar mayat," kata Hendro.

Dia mengaku belum tahu pasti penyebab kematian korban. Namun berdasar informasi yang diterima, ada bekas pukulan di bagian leher korban.

"Belum diketahui penyebab pastinya meninggal karena apa. Nanti jika ada permintaan autopsi dari pihak kepolisian akan kami autopsi. Kami menunggu permohonan dari kepolisian," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads