Kronologi Siswa SMK di Jember Tewas Ditendang Teman Sekelas

Kronologi Siswa SMK di Jember Tewas Ditendang Teman Sekelas

Yakub Mulyono - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 22:29 WIB
Ilustrasi Tewas Kecelakaan di Jalan
Ilustrasi. (Foto: Ilustrasi oleh Edi Wahyono/detikcom)
Jember -

Seorang siswa SMK Negeri 2 Jember tewas usai ditendang sesama siswa di sekolah itu. Korban tewas diduga akibat tendangan di leher.

Kasi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Jember, Muhammad Khotib menyebutkan peristiwa itu terjadi di jam masuk setelah istirahat.

"Itu terjadi di sekolah saat waktu istirahat dan sudah mau masuk kelas kembali," katanya, Selasa (23/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khotib menjelaskan bahwa pelaku dan korban merupakan siswa kelas 10 di SMK Negeri 2 Jember. Keduanya pun satu kelas.

Dia jelaskan, sebelum kejadian itu korban terlibat cekcok mulut dengan pelaku di jam istirahat.

ADVERTISEMENT

"Kami belum tahu pasti apa yang penyebab korban dan pelaku terlibat cekcok. Namun dugaan awal adalah karena persoalan pribadi," kata Khotib.

Kepala SMKN 2 Jember Suprihartono angkat bicara mengenai peristiwa itu. Ia sebutkan bahwa korban berinisial RAP (16), sedangkan pelaku berinisial MRR (16). Keduanya sama-sama warga Kecamatan Sumbersari.

Korban adalah siswa kelas 10 jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Sedangkan pelaku adalah jurusan Teknik Kendaraan Ringan (Otomotif Mobil).

"Antara korban dan pelaku ini sama-sama kelas 10. Mereka tercatat sebagai siswa baru dan baru masuk sekitar bulan Juli kemarin. Mereka sama-sama tidak ada catatan jelek atau pun punya masalah di sekolah," katanya.

Berbeda dengan keterangan Khotib, Suprihartono menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu sedang pergantian jam pelajaran, bukan jam istirahat.

"Korban saat itu, kata saksi mata: teman-temannya, mau berangkat ke (laboratorium) bengkel. Kemudian pelaku di depan pintu kelas ngamping-amping (bersandar) gitu. Pelaku kemudian memanggil korban, selanjutnya mereka saling ngobrol. Menurut saksi setelah itu korban minta maaf lalu saling bersalaman," jelasnya.

Namun, belum diketahui karena apa, tiba-tiba saja pelaku menendang korban di bagian leher sebelah kanan. Seketika itu korban jatuh tersungkur. Ia sempat berupaya bangun tetapi akhirnya jatuh pingsan.

"Seketika itu korban langsung jatuh ke lantai, dan sempat berusaha bangun tapi tiba-tiba pingsan. Enggak tahu apa kesulitan napas. Lalu dibantu teman-temannya ke UKS. Di sana dapat pertolongan tapi petugas UKS bilang korban perlu dirujuk ke rumah sakit karena butuh penanganan intensif," jelasnya.

Korban meninggal tanpa sempat ditangani di rumah sakit. Baca di halaman selanjutnya.

Penanganan di RS dan Kepolisian

Karena dinilai kritis, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi. Direktur RSD dr Soebandi dr. Hendro Soelistijono menjelaskan bahwa korban tak sempat dibawa ke IGD. Jenazah korban langsung dibawa ke kamar mayat karena tiba dalam keadaan meninggal.

"Korban tidak sempat menjalani perawatan, dia sudah meninggal dunia dan langsung masuk ke kamar mayat," kata Hendro.

Dia mengaku belum tahu pasti penyebab kematian korban. Namun berdasar informasi yang diterima, ada bekas pukulan pada bagian leher korban.

"Belum diketahui penyebab pastinya meninggal karena apa. Nanti jika ada permintaan autopsi dari pihak kepolisian akan kami autopsi. Kami menunggu permohonan dari kepolisian," pungkasnya.

Sementara mengenai penanganan pihak kepolisian, Kepala SMKN 2 Jember Suprihartono menyebutkan bahwa pihak sekolah telah menghubungi kepolisian setempat.

"Kemudian dapat penanganan langsung dari Unit PPA Polres Jember. Karena antara korban dan pelaku sama-sama masih di bawah umur," katanya, Selasa (23/8/2022).

Ditanya mengenai alasan pelaku menendang korban, Suprihartono mengaku belum mengetahui secara pasti. Saksi-saksi di lokasi kejadian juga tidak mengetahui itu. Ia pun menyerahkan proses penyelidikan ke pihak kepolisian.

"Untuk itu kami serahkan kepada kepolisian. Tadi dari 4 orang saksi teman korban dan pelaku juga tidak tahu penyebabnya apa. Mereka tidak mengira dari obrolan itu tiba-tiba pelaku menendang leher korban itu. Padahal posisi kelas pelaku dekat dengan pos satpam," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads