Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Hadapi Tiga Tantangan Krisis di Indonesia

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Hadapi Tiga Tantangan Krisis di Indonesia

Ardian Fanani - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 23:03 WIB
gubernur khofifah di banyuwangi
Gubernur Khofifah di Banyuwangi (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menghadapi setidaknya tiga tantangan krisis yang bakal dihadapi Indonesia. Tiga tantangan krisis itu meliputi krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan.

Menurut Khofifah, hal ini sesuai dengan peringatan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Tiga krisis itu, telah dialami beberapa negara. Bahkan memberi dampak pada inflasi yang cukup tinggi.

"Oleh karena itu mari kita lakukan pemetaan seberapa banyak kita punya potensi baik itu Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bisa memberikan penguatan di sektor pangan," ajak Khofifah dalam acara sarasehan pergerakan dengan tema 'Pembangunan dan Demokrasi dalam Harmoni Pergerakan' yang digelar PKC PMII Jatim di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Selasa (23/8/2022).

Khofifah melanjutkan, dengan SDA dan SDM yang handal diharapkan bisa memberikan penguatan di sektor energi. Termasuk renewable energi, bagaimana meng-konversi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan.

"Apakah berbasis air? karena kita punya sumber daya yang luar biasa, lalu sumber angin misalnya dan kita juga punya sumber daya alam lain, yang memungkinkan untuk bisa mensubstitusi dari migas yang berbasis fosil," ucap Khofifah.

Khofifah melanjutkan, inflasi cukup tinggi bisa saja terjadi di Indonesia seperti yang dirasakan di berbagai negara. Meski saat ini kondisi inflasi di Indonesia masih terkendali di angka 4,9 persen.

"Tentu kita berharap bahwa proses pengendalian inflasi oleh kabupaten kota dan provinsi. Terutama kepala daerah ini punya tugas yang tidak ringan untuk bisa mengendalikan," kata Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini.

Khofifah berpesan kepada kader PMII dalam menghadapi tantangan krisis tersebut, meminta agar dipersiapkan dari sekarang.

"Kan ini banyak tuh mahasiswa dari berbagai fakultas. Jadi diidentifikasi saja, mungkin memang dari basic di sektor pangan, maka mereka akan menyiapkan diri, karena ini bukan hanya jangka pendek tapi ini jangka panjang," ucap Khofifah.

Khofifah membeberkan, tantangan krisis energi bahkan telah di warning oleh mantan Presiden RI K.H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Dimana pada sidang kabinet di tahun 2.000, Gus Dur mengatakan jika Indonesia bakal menghadapi krisis energi.

Artinya, lanjut Khofifah, bahwa hal itu sudah bisa diprediksi, jika tidak ada konversi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan makan bisa terjadi krisis energi.

"Ini yang menjadikan inovasi menjadi penting, kenapa ada BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), karena inovasi-inovasi untuk mengkonversi dari fosil ke non fosil. Kita punya kemampuan untuk itu," tutur Khofifah dengan sangat yakin.

Khofifah juga menambahkan, strategi penanganan menghadapi tantangan krisis tersebut juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo.

"Presiden bahkan telah memberikan peringatan agar mempersiapkan diri," pungkasnya.


(iwd/iwd)


Hide Ads