Jokowi Ketemu Relawan Surabaya, KIB Jatim Nilai Ada Kepentingan untuk 2024

Jokowi Ketemu Relawan Surabaya, KIB Jatim Nilai Ada Kepentingan untuk 2024

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 14:33 WIB
jokowi di surabaya
Jokowi saat menyapa relawannya di Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Koalisi Indonesia Bersatu (KIP) Jatim merespons pertemuan Joko Widodo dengan relawannya di Gelora 10 November, Surabaya, Minggu lalu (21/8). Golkar, PAN, dan PPP menilai, Jokowi tetap punya kepentingan di 2024. Terutama untuk merawat basis massanya ketika nanti sudah tidak menjabat sebagai presiden.

Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji menilai, pertemuan Jokowi dengan relawan sebagai bentuk merawat basis miliknya saat dua kali Pilpres.

"Itu hak Pak Jokowi untuk merawat basis beliau. Sebagai presiden yang masih menjabat, merawat dukungan sangat penting untuk memperkuat legitimasi politik," kata Sarmuji kepada detikJatim, Selasa (23/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menambahkan, Jokowi tidak memiliki kepentingan politik terlalu besar pada 2024. Namun, kepentingan utamanya adalah bisa melanjutkan program Jokowi yang belum tuntas.

"Pak Jokowi tidak punya kepentingan politik langsung. Tetapi saya yakin, Pak Jokowi punya kepentingan agar program dan kebijakan baik yang diambil hari ini dapat berlanjut setelah 2024," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sementara Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Riski Sadig mengatakan, Surabaya dan Jawa Timur akan menjadi magnet politik untuk tahun 2024. Ia menilai wajar ketika Jokowi memilih bertemu relawan di Surabaya.

"Sekali lagi dalam waktu tidak terlalu lama Surabaya-Jawa Timur jadi magnet konsolidasi politik, baik itu bersifat silaturahmi, konsolidasi, penguatan atau bentuk acara lain," katanya.

"Tapi sejatinya penduduk Jawa Timur yang cair dan beragam serta terbuka jadi salah satu daya tarik tokoh-tokoh untuk menyampaikan pikiran-pikiran menjelang tahun politik. Menurut saya kedatangan Presiden dalam acara kangen-kangenan dengan relawan makin menguatkan DPW PAN Jatim untuk terus bekerja," lanjutnya.

Sementara Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Ansori menilai, pernyataan Presiden Jokowi ke relawan soal 'ojo kesusu' merupakan bentuk pendidikan politik yang baik. Di mana, selama ini Indonesia hanya menjual figur dalam perhelatan Pilpres. Bukan soal gagasan dan visi misi.

"Saya kira ini pendidikan politik yang baik, agar kita tidak terburu-buru bicara figur tokoh, tapi kesamaan visi misi orientasi untuk membangun bangsa dan kemaslahatan umat," kata Mujahid.

Mantan Anggota DPRD Jatim ini menyebut, selama ini seringkali masyarakat dalam berpolitik hanya melihat figur. Dalam jual beli, Mujahid mengibaratkan masyarakat membeli kucing dalam karung.

"Sekarang ini kesamaan visi belum, udah bicara figur. Saya kira itu pendidikan politik yang baik dari Pak Presiden, bahwa kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada calon pemimpin bamgsa harus didahulukan, daripada popularitas tokoh," katanya.

"Tradisi ini harus dimulai di Indonesia. Jangan sampai beli kucing dalam karung. Pengertian ojo kesusu itu kan biar matang, tidak tergesa-gesa. Karena terburu-buru itu kan perbuatan setan," tandasnya.




(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads