MUI dan Ormas Keagamaan Tulungagung Soroti Maraknya Prostitusi Terselubung

MUI dan Ormas Keagamaan Tulungagung Soroti Maraknya Prostitusi Terselubung

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 23 Agu 2022 04:03 WIB
Ketua MUI Tulungagung Hadi Mohammad Mahfudz
Ketua MUI Tulungagung Hadi Mohammad Mahfudz. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) keagamaan di Tulungagung menyoroti maraknya sejumlah penyakit masyarakat mulai dari prostitusi terselubung hingga perjudian. Pemerintah daerah mereka harap segera mengambil sikap tegas.

Ketua MUI Tulungagung Hadi Mohammad Mahfudz mengatakan dugaan adanya prostitusi terselubung di Tulungagung semakin meresahkan. Para pelaku bergerak secara online dan offline.

"Terkait pekat ini banyak, di antaranya terkait maraknya tempat-tempat kos yang dijadikan prostitusi terselubung atau mesum. Yang kedua maraknya prostitusi online dan offline, juga judi, miras dan narkoba," kata Gus Hadi di Pendapa Kongas Arum Kusumaningbongso, Senin (22/8/2022) .

Dugaan maraknya prostitusi terselubung hingga perjudian itu terbukti dari hasil razia Satpol PP maupun penegakan hukum yang dilakukan kepolisian di Tulungagung.

Menurutnya berbagai pelanggaran hukum persoalan sosial tersebut harus segera disikapi oleh pemerintah daerah maupun aparat penegak hukum secara tegas.

Dengan demikian tidak makin meluas mempengaruhi masyarakat lain. Aparat juga diminta aktif memantau kawasan yang rawan digunakan sebagai ajang prostitusi terselubung, mulai hotel, tempat kos, kafe karaoke, hingga bekas lokalisasi.

Gus Hadi menambahkan dalam pertemuan dengan Bupati Tulungagung bersama MUI, NU, Muhammadiyah, LDII, dan Al-Irsyad itu pihaknya tidak hanya membahas soal prostitusi namun juga persoalan pendidikan dan pemilu.

Dalam bidang pendidikan, ormas keagamaan di Tulungagung menyoroti maraknya pelajar yang nongkrong di jam-jam sekolah.

"Meminta instansi terkait khususnya Satpol PP dan satuan pendidikan untuk menertibkan para pelajar yang cangkrukan saat kegiatan belajar mengajar. Serta membuat surat edaran kepada pemilik warung kopi menolak pelajar yang ngopi di jam pelajaran berlangsung," ujarnya.

Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menegaskan pemerintah daerah terus berupaya melakukan pengawasan dan upaya penegakan hukum sejumlah pelanggaran peraturan daerah, khususnya menyangkut dugaan penyalahgunaan sejumlah tempat untuk prostitusi terselubung.

"Kami adakan penertiban tempat-tempat kos itu banyak, dan hotel-hotel, (akan) kami ekspose di media juga. Penertiban sudah kami lakukan, kemudian operasi kafe pada jam sekolah juga sudah saya instruksikan," ujar Maryoto.

Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto berkomitmen akan melakukan upaya pemberantasan berbagai bentuk perjudian, online, maupun offline.

"Pak Kapolri perintahnya sudah tegas, kami harus Satya Haprabu penindakan perjudian, baik itu manual darat ataupun online. Kami komitmen untuk itu. Alhamdulillah sudah tujuh kasus yang kami tangani," kata Eko.


(dpe/iwd)


Hide Ads