Sebuah spanduk menolak pembangunan Markas Salafi-Wahabi terpasang di Jalan Diponegoro, Kota Sampang. Belum ada yang tahu pasti siapa pemasang spanduk di lokasi pembangunan tersebut.
Spanduk tersebut terpasang di lokasi yang disebut akan dibangun rumah tahfiz. Spanduk tersebut bertuliskan 'Tolak Pembangunan Markas Salafi-Wahabi'. Di bawah pernyataan itu tertulis 'Forum Warga Banyuanyar (FWB)'.
"Terus terang saya kaget juga, pas waktu lewat spanduk itu tiba-tiba sudah ada. Kabarnya lokasi ini akan dibangun rumah tahfiz," kata Muhammad Yusuf (35), salah satu warga sekitar lokasi kepada detikJatim, Minggu (21/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusuf, soal kebenaran tulisan spanduk tersebut perlu diklarifikasi langsung kepada pihak pemilik tanah bangunan. Apakah tanah seluas sekitar 5.500 meter persegi tersebut memang akan dibangun markas Salafi Wahabi seperti yang disebutkan dalam spanduk.
"Soal isi tulisan di spanduk itu ya tanyakan langsung pada pemilik tanah, agar informasinya jelas dan tidak bias di kalangan warga Banyuanyar," ujar Yusuf.
Yusuf menambahkan selama ini masyarakat Sampang khususnya warga Banyuanyar sudah tentram dan damai dalam melaksanakan ibadah dan amaliyah keagamaan. Jika seandainya benar ada paham atau ada ideologi baru yang masuk, tentu akan sangat mengganggu.
"Selama ini hubungan masyarakat baik-baik saja, semua kegiatan keagamaan yang ada berjalan baik sebagaimana mestinya, karena mayoritas di sini warga Nahdliyin," ucapnya.
Sementara itu, Lurah Banyuanyar Mohammad Heldias mengaku tidak mengetahui adanya rencana pembangunan tersebut. Sebab sampai saat ini pihak pemilik tanah belum melaporkan ataupun mengajukan izin
mendirikan bangunan di tempat tersebut.
"Sampai saat ini yang bersangkutan belum melapor ke kelurahan sehingga kami pun belum tahu bangunan itu untuk apa." Tandas Heldias.
Kapolres Sampang AKBP Arman membenarkan adanya spanduk penolakan pembangunan tahap pengerjaan pondasi bangunan tersebut. Pihaknya sudah memerintahkan intel mendalami masalah tersebut dan melepas spanduk tersebut.
"Iya benar ada spanduk tersebut tapi sudah dilepas, sudah saya perintahkan intel mendalami peruntukan bangunan. Tapi pemiliknya masih umrah," kata Arman.
(abq/iwd)