Gubernur Jawa Timur Khofifah meminta agar mata uang pecahan terbaru Rp 1.000 dan Rp 2.000 nilainya tidak turun. Pasalnya hal tersebut menandakan angka inflasi tinggi.
"Jangan sampai nilai yang Rp 1.000 itu kemudian menjadi turun. Nah itu saya menangkapnya sebagai pesan kepada kita semua bagaimana sebetulnya terutama volatile food ya itu juga harus semua-semua sektor membangun satu pengendalian sistem yang lebih komprehensif," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat (19/8/2022).
Agar nilai mata uang tersebut tidak turun, ia meminta kepala daerah di Jawa Timur untuk mengendalikan inflasi. Sehingga kedua pecahan tersebut nilainya bisa terus terjaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya menyampaikan masih ada uang dengan nilai Rp 1.000 dan Rp 2.000 saya sampaikan kalau ada jumlah nilai Rp 1.000 dan Rp 2.000 itu artinya seluruh kepala daerah dengan berbagai stakeholder terkait harus kerja keras mengendalikan inflasi," jelasnya.
Pasalnya jika inflasi tidak dikendalikan maka bisa memberikan dampak terhadap kebutuhan rumah tangga.
"Kalau saya menerima pesan ada uang dengan mata nilai uang Rp 1.000 itu berarti memang kita harus kerja keras untuk mengendalikan inflasi di semua lini. Terutama kalau volatile food karena memang kebutuhan untuk rumah tangga itu yang memberikan pengaruh cukup signifikan," jelasnya.
Tak hanya berpesan untuk menahan inflasi, ia meminta seluruh jajaran di Pemprov Jatim untuk selalu semangat khususnya dalam menyambut HUT ke-77 RI.
"Semangat barulah kawan-kawan saya rasa ada semangat baru dan kemudian kita akan mengetahui bahwa ada update digital security printing dari keuangan yang dilakukan oleh BI. Tapi lepas dari ini adalah teknologi digital security printing oleh BI tapi bahwa ada semangat baru yang harus kita bangun bersama," tutupnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan uang baru dengan sejumlah nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000.
(ncm/ega)