Melihat Lagi Niat Gus Samsudin Nyeker Amalkan Karomah Syekh Abdul Qadir Jaelani

Melihat Lagi Niat Gus Samsudin Nyeker Amalkan Karomah Syekh Abdul Qadir Jaelani

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 16 Agu 2022 13:34 WIB
Gus Samsudin di polda jatim
Gus Samsudin saat di Polda Jatim beberapa waktu lalu (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)
Surabaya -

Gus Samsudin, pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar dikenal berpenampilan khas. Dalam setiap penampilannya, ia kerap mengenakan sarung hingga blangkon. Tak hanya itu, Gus Samsudin juga tak pernah memakai alas kaki, orang Jawa biasa menyebut hal ini nyeker.

Dua kali mendatangi Polda Jatim melaporkan pesulap merah, Gus Samsudin tetap nyeker. Dirinya tidak pernah memakai alas kaki meski cuaca panas. Namun saat ke masjid, dirinya memilih pakai klompen atau bakiak.

Bakiak atau tarompah merupakan alas kaki yang dibuat dari kayu. Bakiak biasanya memiliki tali yang bahannya terbuat dari karet ban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Samsudin mengatakan, amalan ini diciptakan oleh kiai panutannya. Selain agar lebih sabar, diakuinya dengan tidak mengenakan sandal hingga sepatu membuatnya lebih sehat.

"Iya tentunya biar sehat, karena amalan yang diciptakan oleh kiai saya. Saya kan mengamalkan asma' karomah Syekh Abdul Qadir Jaelani," papar Gus Samsudin beberapa waktu lalu di Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, saat mengamalkan amalan ini, dia mengaku senantiasa makan makanan hasil bumi yang dipendam.

"Yang mana ketika mengamalkan amalan itu, selama 5 tahun harus ngerowot, hanya makan sesuatu hal yang dipendam, selain itu tidak boleh pakai sandal. Supaya kita bisa belajar kabumian, belajar wataknya bumi supaya sabar," jelasnya.

Gus Samsudin tengah mengamalkan sebuah ilmu. Ilmu yang disebutnya ilmu kabumian ini untuk memahami watak bumi. Salah satu tujuannya, untuk melatih kesabaran.

"Al Aufar, belajar kabumian, belajar wataknya bumi biar sabar, kayak gitu," katanya.

Saat disinggung sudah berapa lama dirinya mengamalkan hal ini, Gus Samsudin menyebut sekitar 7 tahun. Biasanya, amalan ini dilakukan minimal 11 tahun. "Ya sekitar 7 tahun, minimal 11 tahun," tambahnya.

Ia pun mengatakan, dirinya sudah biasa tidak mengenakan alas kaki. Bahkan saat kakinya terkena panas hingga dingin, Gus Samsudin memilih untuk bersyukur.

"Panas dingin dinikmati disyukuri," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Aksi Demo di Polrestabes Surabaya Ricuh, Massa Bentrok dengan Aparat"
[Gambas:Video 20detik]
(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads