Sidang Tahunan MPR di Gedung DPR/MPR dilaksanakan hari ini di Gedung DPR/MPR. Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat memakai baju adat Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan di sidang tersebut. Dilansir dari detikNews, baju adat Bangka Belitung diketahui merupakan perpaduan antara budaya Arab dan Tionghoa.
Dikutip dari laman Wonderful Indonesia Kemenparekraf, pakaian adat Bangka Belitung yang disebut Paksian berawal saat saudagar Arab yang berdagang di kawasan Bangka Belitung menikah dengan perempuan Tionghoa. Mereka lalu mengenalkan pakaian adat untuk pernikahan yang bercorak Arab dan Tionghoa.
Lantas, masyarakat adat setempat mulai mengenakan pakaian yang sama seterusnya karena pakaian tersebut terlihat indah dan menarik. Namun, dipadukan dengan corak kebudayaan Bangka Belitung setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakaian adat Bangka Belitung adalah jenis pakaian yang umumnya dipakai pada acara pernikahan. Pakaian ini merupakan wujud akulturasi dari kebudayaan Arab, Tionghoa, dan Melayu. Nama pakaian adat Bangka Belitung ini akrab disebut Baju Seting dan juga Kain Cual.
Baju Seting merupakan pakaian adat yang digunakan khusus oleh wanita. Baju seting adalah baju kurung Bangka Belitung yang berwarna merah dan terbuat dari kain beludru atau kain sutra.
Selain pakaian adat khusus para perempuan, terdapat juga setelan pakaian adat Bangka Belitung khusus untuk laki-laki. Para laki-laki Bangka Belitung menggunakan jubah Arab Merah tua yang dipadupadankan dengan selendang atau selempang yang disampirkan pada bahu kanan. Untuk bawahannya, mereka dapat menggunakan celana dengan warna yang yang dipadukan.
Baik atasan jubah, maupun bawahan celana, dilengkapi juga dengan aksesoris dan pernak-pernik yang sesuai seperti halnya dengan baju adat Bangka Belitung khusus perempuan. Para laki-laki Bangka Belitung pun juga menggunakan pending selop atau sandal Arab di kakinya untuk alas kaki. Baju Adat Bangka Belitung Pengantin Perempuan.
Baju adat Paksian yang digunakan Presiden Jokowi ini dibuat oleh perajin lokal. Setelah selesai dijahit, baju adat itu dibawa kurir dari Bangka Belitung ke Jakarta.
"Baju adat ini diperoleh langsung dari perajin lokal di Bangka Belitung. Pihak Sespri menyampaikan ukuran baju dan celana Presiden, mereka yang menjahit dan menyiapkan baju beserta aksesorinya dalam waktu sekitar 3 hari," kata Sekretaris Pribadi (Sespri) Presiden Jokowi, Anggit Nugroho, dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (16/8/2022).
(hse/dte)