Saat itu, Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menggelar kegiatan adu kesaktian Pesulap Merah dengan Gus Samsudin. Termasuk dengan kepolisian untuk menjaga keamanan selama acara berlangsung.
"Ini semua EO-nya dari desa. Kami tidak melibatkan pihak luar. Nanti kami persiapan, di hari H akan kami rekam, kami siapkan juga pengamanannya. Ini sengaja kami buat besar acaranya. Kami siapkan juga skema penempatan UMKM-nya," kata Bhagas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal waktunya Bhagas menyebut adu kesaktian itu bakal digelar pertengahan Agustus ini. Undangan kedua pihak juga sudah dikirimkan. Baik kepada Pesulap Merah maupun Gus Samsudin.
"Butuh waktu 15 dari kemarin untuk koordinasi menyiapkan segala sesuatunya. Jadi kemungkinan tanggal 13 atau 14 Agustus nanti akan kami adakan event itu (pembuktian kesaktian)," ujar Bhagas.
Sekarang tanggal yang direncanakan sudah terlewat. Kabar tentang panggung adu kesaktian bagi kedua pihak yang sedang berseteru itu tenggelam oleh aksi pelaporan Pesulap Merah oleh Gus Samsudin di Polda Jatim.
Sebaliknya, Pesulap Merah sendiri yang tadinya mengaku siap melaporkan balik Gus Samsudin tak kunjung melakukannya, karena dirinya mengaku sibuk dengan beragam pekerjaan. Ya, setelah polemik itu, Pesulap Merah jadi sering muncul di banyak acara televisi.
Bila melihat lagi niat Bhagas menggelar acara adu kesaktian, tujuannya sebenarnya cukup bagus. Salah satunya, selain sebagai hiburan, panggung itu akan menjadi bahan edukasi bagi masyarakat tentang internet.
"Maksud tujuan saya menggelar ini, terlepas dari polemik Gus Udin dan Pesulap Merah, kami berusaha memberikan ruang bagi masyarakat bagaimana internet itu bisa digunakan secara positif. Sehingga masyarakat bisa menyikapi konten di dunia maya seperti apa ketika direplikasi ke kehidupan nyata," papar Bhagas.
(dpe/iwd)