Warga Kota Batu Pertanyakan Renovasi Gapura Biasa Saja Tapi Telan Rp 71 Juta

Warga Kota Batu Pertanyakan Renovasi Gapura Biasa Saja Tapi Telan Rp 71 Juta

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 15 Agu 2022 23:01 WIB
Gapura di Kota Batu yang habiskan Rp 71 juta
Foto: Gapura di Kota Batu yang habiskan Rp 71 juta (M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Batu -

Dinas Pariwisata (Disparta) Pemkot Batu merenovasi gapura di Jalan Kawi, Kelurahan Sisir. Renovasi itu menghabiskan dana Rp 71 juta. Warga mengaku heran dengan renovasi tersebut. Pasalnya, bangunan gapura terlihat biasa saja meski telah direnovasi.

Salah satu warga kelurahan Sisir, Yusuf, mengatakan selama ini pihak terkait memang sudah melakukan sosialisasi akan ada renovasi gapura tersebut. Renovasi bahkan sempat ditolak. Renovasi itu kemudian dialihkan ke Jalan Kawi.

"Saat sosialisasi warga sempat menolak karena rencananya akan ada pembangunan gapura di Jalan H Sutan Hasan Halim. Karena di kawasan tersebut dekat dengan fasilitas olahraga. Kemudian warga mengusulkan untuk dipindahkan ke sebelah barat atau gerbang masuk Jalan Kawi," ujar Yusuf, Senin (15/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah proyek tersebut usai, warga baru mengetahui jika renovasi gapura menghabiskan dana hingga Rp 71 juta. Dari situ, warga merasa heran melihat hasil renovasi terlihat biasa saja. Yusuf menduga renovasi gapura itu seharusnya tidak sampai memakan anggaran hingga Rp 71 juta.

"Perbaikan itu tidak kami permasalahkan sebenarnya. Kami juga tidak pernah menolak. Cuman nilai anggaran yang sebanyak itu dengan hasilnya seperti tidak wajar. Belum lagi lihat bentuknya gapura itu seperti gunungan di wayang-wayang, tapi kok terpisah mengikuti tiang kan ya aneh," terang Yusuf.

ADVERTISEMENT

Terlihat gapura di Jalan Kawi itu seperti dua tiang memanjang yang memiliki motif-motif dan di atasnya terdapat gunungan seperti di wayang. Gunungan itu terbagi menjadi dua di masing-masing tiang yang tidak terhubung.

Ketua RW 06 Kelurahan Sisir, Kusmin, mengaku selama diundang pertemuan untuk membahas perbaikan gapura itu belum pernah bertemu dengan pelaksana proyek. Bahkan selama proses pembangunan Kusmin juga tidak pernah melihat pelaksana proyek di lokasi.

"Saya sering lihat saat proses pembangunan, cuman ada tukang aja yang bisa saya ajak ngobrol. Kalau pelaksana proyek tidak pernah bertemu sama sekali, baik di lokasi renovasi maupun saat pertemuan," imbuhnya.

Menurut Kusmin, hasil renovasi gapura itu dianggap tidak sesuai dengan gambar desain yang telah ditunjukkan kepada warga saat pertemuan. Belum lagi hasil yang biasa dengan anggaran besar, tak heran kalau warga bertanya-tanya terkait renovasi gapura tersebut.

"Sekarang habis sampai segitu besarnya, tapi pembangunan cuman tambal sulam. Pondasi dan tiang penyangga sudah ada sejak dulu dan saat ini cuman dipoles dikit," tandasnya.

Dari informasi yang dihimpun detikJatim, pelaksana proyek perbaikan gapura tersebut adalah CV Sinar Purnomo Gemilang. Sedangkan pengawasnya adalah CV Tirta Adinugroho.

Disparta Kota Batu Tanggapi Soal Perbaikan Gapura Biasa Habiskan Dana Rp 71 juta

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan bahwa perbaikan gapura itu masih tahap review dari pihak konsultan pengawas dan pejabat pengadaan di dinas. Sehingga sampai saat ini pencairan dana untuk perbaikan gapura sebesar Rp 71 juta itu belum dilakukan.

"Nanti setelah hasil review itu dilaporkan ke saya. Akan saya lihat lagi, apakah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan atau berbeda. Jika tidak sesuai maka harus disesuaikan dengan DED dan kami gak mau serta merta mencairkan itu," ujarnya kepada detikJatim, Senin (15/8/2022).

Arief juga berterimakasih kepada warga yang turut serta melakukan pengawasan pada proses pembangunan gapura tersebut. Menurutnya dengan adanya pengawasan ini, pihaknya akan lebih berhati-hati pada saat proses pencairan anggaran nanti.

"Dengan adanya pemberitaan ini, kami juga bisa teliti dan koreksi lebih lanjut. Ketika hasil review sudah sesuai baru diajukan permohonan realisasi pembayaran pekerjaan tersebut," kata dia.

Sebelum perbaikan itu dilakukan, pihak Disparta Kota Batu telah melakukan komunikasi dengan warga setempat. Tujuannya untuk mensosialisasikan rencana pembangunan gapura sebagai penanda lokasi sendratari Arjuna Wiwaha.

Sebab, sejauh ini banyak warga atau wisatawan yang kesulitan mencari letak sendratari Arjuna Wiwaha tersebut. Sehingga Disparta Kota Batu menginisiasi untuk membangun gapura sebagai penanda.

"Dalam rapat masyarakat meminta pembangunan gapura ditempatkan di ujung jalan (Kawi), karena disana mereka mengatakan, kondisi gapura yang sudah ada tidak relevan dan minta gapura sanggar tari diletakkan di situ," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Berfoto di Taman Bunga Pagupon dan Mengabadikan Keindahannya, Kota Batu "
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)


Hide Ads