.webp)
Dalam momen pengukuhan itu Eri mengatakan, menjadi Paskibra bukan hal mudah. Baginya, Paskibra Surabaya bukan sekadar baris-berbaris dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
"Paskibra adalah orang-orang pilihan, bukan hanya sekadar baris-berbaris mengibarkan bendera. Tetapi bagaimana bisa mewujudkan nilai-nilai kebangsaan dari arti Sang Merah Putih," kata Eri kepada wartawan di Gedung Sawunggaling, Senin (15/8/2022).
Eri berharap seluruh anggota Paskibra yang hari ini dikukuhkan agar meneladani jiwa-jiwa kepahlawanan. Semangat Bendera Merah Putih harus terus berkibar di dada setiap anggota Paskibra.
"Saya berharap setelah adik-adik menjalankan tugas sebagai Paskibra, maka semangat bendera merah putih yang hari ini dicium, terus berkibar di dada dan hati adik-adik Paskibra," tuturnya.
Menurutnya, perjuangan masih berlanjut. Jika dahulu pahlawan berjuang mengalahkan penjajah, perjuangan sekarang melawan kapitalis, kesombongan, kemiskinan, dan pengangguran.
"Ini yang saya harapkan adik-adik Paskibra menjadi agen-agen perubahan di Kota Surabaya. Untuk menciptakan Surabaya menjadi kota yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghofur," ujarnya.
Ketika anggota Paskibra kembali ke sekolah atau komunitasnya, Eri berpesan agar mereka memberi contoh dan perubahan terbaik untuk arek-arek Suroboyo.
"Terus kobarkan semangat perjuangan. Terus kobarkan semangat-semangat kita untuk membangun Surabaya dan kebahagiaan warga Kota Surabaya," katanya.
Eri menjelaskan, upacara pengibaran bendera merah putih HUT ke-77 RI di Balai Kota Surabaya bakal menerapkan formasi lengkap, yaitu 8, 17, dan 45.
Sebelumnya pada perayaan HUT RI tahun 2021, Paskibra hanya berjumlah 8 orang karena adanya Pandemi COVID-19.
"Kalau tahun kemarin (2021) kan pasukan 8 pada waktu pandemi COVID-19. Bahkan sempat 3 pas awal COVID-19. Kalau sekarang pasukannya lengkap," ujarnya.
(dpe/iwd)
