Penyebabnya, apalagi kalau bukan perlintasan kereta yang hanya dijaga ala kadarnya. Tiga korban ini tewas dalam dua kali kecelakaan.
Kecelakaan pertama yakni pada Kamis (11/8) lusa. Dua orang tewas yakni ibu dan anak yang melintas di perlintasan di Jalan Mangga, Kelurahan Patrang.
Keduanya tertabrak kereta api sesaat setelah keluar rumah dengan berboncengan motor. Keduanya meninggal dunia RSD dr Soebandi.
Korban diketahui berinisial EN (48). Sedangkan sang anak berinisial SA (8). Keduanya tertabrak kereta api Pandanwangi relasi Banyuwangi-Jember. Peristiwanya terjadi sekitar pukul 20.40 WIB.
Tragisnya, sang ibu ini rencananya akan menjemput pulang suami dengan mengajak anaknya. Mereka diketahui mengendarai motor Honda Genio Putih N 2482 YAD, berangkat dari rumah yang tidak jauh dari perlintasan rel.
"Katanya korban itu boncengan dengan anaknya mau menjemput pulang suaminya. Naik motor dari arah barat, dari rumahnya mau ke jalanan besar di timur. Perlintasan (kereta api) tadi tidak tertutup dan ada bunyi sirine tapi bersamaan dengan bunyi deerr (motor tertabrak kereta api)," kata Ari warga setempat.
Mengetahui adanya kecelakaan ini, PT KAI Daop 9 Jember kemudian menutup perlintasan kereta api tersebut. Penutupan dilakukan pada Sabtu (13/8) dan hanya bersifat sementara.
"Penutupan perlintasan kereta api itu bersifat sementara, sembari nantinya menunggu teknis penjagaan dengan menentukan petugas yang lebih mumpuni dari Dishub Jember," kata Vice President Daop 9 Jember Broer Rizal.
Namun belum sehari, kecelakaan kembali terjadi. Kali ini terjadi di perlintasan kereta api di Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo. Satu orang meninggal, dua mengalami luka berat.
Kecelakaan ini terjadi pada sekitar pukul 11.51 WIB. Sama, korban juga tertemper kereta Pandanwangi akan melintas. Saat itu, ketiga korban diketahui berboncengan tiga.
"Saat kejadian motor melaju kencang tanpa melihat ada kereta Pandanwangi akan melintas. Karena jarak dekat, mereka tertemper (tertabrak) kereta api," ujar Plt Humas Daop 9, Tohari.
Kerasnya tabrakan mengakibatkan motor dan penumpangnya terpental. Kereta bahkan sempat berhenti selama 14 menit karena kecelakaan itu.
Korban yang meninggal adalah Ayyul Muttaqin (10) warga Dusun Laok, Desa Sumber Lesung, Kecamatan Ledokombo. Sedangkan dua lainnya luka berat adalah Isbat Fathoni (20) dan Izzal Anggi (9).
(abq/dte)