Dewan Ingatkan Trans Jatim Bukan Bus Pariwisata-Minta Harga Tiket Terjangkau

Dewan Ingatkan Trans Jatim Bukan Bus Pariwisata-Minta Harga Tiket Terjangkau

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 09 Agu 2022 15:14 WIB
Anggota Komisi D DPRD Jatim Ferdian Reza Alvisa ingin memastikan harga tiket Bus Trans Jatim terjangkau
Anggota Komisi D DPRD Jatim Ferdian Reza Alvisa. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Bus Trans Jatim Koridor I rencananya akan mulai beroperasi 19 Agustus 2022 mendatang. Rute bus Koridor I melintasi Terminal Porong Sidoarjo, Terminal Bungurasih Surabaya, hingga berakhir di Terminal Bunder Gresik.

Anggota Komisi D DPRD Jatim Ferdian Reza Alvisa meminta Pemprov Jatim sebisa mungkin mematok harga tiket yang terjangkau bagi penumpang.

"Kalau bisa ya harus lebih murah dibanding bus konvensional yang beroperasi, karena ini kan program pemerintah," kata pria yang akrab disapa Alvis di Gedung DPRD Jatim, Selasa (9/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Alvis, usai dirinya berkoordinasi dengan Dishub Jatim, harga tiket bus Trans Jatim di kisaran Rp 2.500-Rp 5.000. Harga itu, kata Alvis. sudah wajar dan bisa dijangkau masyarakat luas.

"Fungsinya harus jelas bahwa ini menyambungkan atau koneksitas antarkabupaten di Surabaya Raya. Jangan sampai bus ini sepi ndak laku karena pengoperasiannya tidak jelas," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ia menegaskan, Bus Trans Jatim bukanlah bus pariwisata. Bus itu adalah transportasi untuk mobilitas warga, baik berangkat bekerja, pulang kerja dan aktivitas lainnya.

"Ini bukan bus pariwisata, tapi bus yang membantu warga untuk mobilitas, untuk berangkat kerja, pulang kerja. Jadi manfaatnya bisa terasa," sambungnya.

Politikus Gerindra ini mengungkapkan, ada sebanyak 22 bus yang disediakan di koridor I. Yang mana 10 bus akan stand by di Bungurasih Surabaya, 10 bus stand by di Terminal Bunder, Gresik. Sedangkan 2 armada bus menjadi cadangan.

"Untuk koridor I ini menghabiskan anggaran Rp 27 miliar, yang mana Rp 20 miliar untuk pengadaan bus dan sisanya terminal dan sumber daya manusianya," tegasnya.

Anggota DPRD Jatim Dapil Blitar Raya ini juga meminta Dishub Jatim segera menentukan terminal yang menjadi titik-titik pemberhentian bus Trans Jatim. Terlepas dari adanya aplikasi, Alvis berharap Trans Jatim juga menyediakan penjualan tiket offline.

"Karena tidak semua masyarakat sudah melek teknologi. Minimal di terminal itu ada konter untuk melayani penumpang secara offline. Jadi masyarakat bisa memilih antara online dan offline, biar semua terwadahi," tandasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads