Seorang ibu rumah tangga asal Gresik kecewa usai membeli oleh-oleh keripik buah yang ternyata isinya hanya 4 biji dalam satu bungkus. Kisah tersebut viral usai diunggah pada akun TikToknya @khoiriah.14.
Saat ditanya detikJatim, perempuan itu menjelaskan jika dirinya membeli keripik buah itu di salah satu toko yang terletak di pinggir jalan protokol Kota Batu. Selain menjual aneka keripik, toko itu juga menjual beberapa buah segar.
"Di pinggir jalan. Emang di sepanjang jalan itu banyak yang jual bersama apel aslinya juga. Ya daerah Batu. Seingatku sesudah palang (tulisan) I LOVE BATU gitu. Nah di pinggiran itu banyak banget yang jual," ujarnya kepada detikJatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi tersebut, detikJatim mencoba untuk menelusuri beberapa toko yang ada di sekitar jalan protokol tersebut. Waktu itu ditemukan satu toko yang berada di kawasan Jalan Pattimura, Kota Batu menjual buah apel dan keripik buah.
Di toko tersebut terlihat beraneka ragam keripik buah yang dibungkus menggunakan alumunium foil maupun plastik dengan keterangan berat 80 gram, 100 gram, 200 gram hingga 400 gram.
Selain itu ada juga keripik buah yang dibungkus alumunium foil dengan ukuran lebih kecil digabungkan menjadi satu paket. Tiap paket isinya bermacam-macam, ada yang 4, 6, hingga 8 bungkus keripik buah.
Salah satu pemuda yang menjaga toko itu mengatakan jika untuk keripik buah kemasan alumunium foil dengan berat 80 gram dibandrol seharga Rp 25 ribu per bungkus. Sedangkan untuk paket berisi 8 bungkus keripik buah seharga Rp 55 ribu. Meski terdiri dari 8 bungkus, namun untuk setiap bungkus atau kemasan, beratnya hanya 25 gram saja.
"Itu yang paket ada isi 7 atau 8 bungkus beraneka rasa harganya Rp 55 ribu. Satu bungkus berat 25 gram saja. Kalau diperkirakan yaa 6 biji lah," ujarnya kepada detikJatim, Senin (8/8/2022).
Berpindah ke salah satu toko lain yang berada di kawasan Jalan Raya Beji, Kota Batu, detikJatim melihat ada beberapa toko berjejer menjual buah segar dan keripik. Di toko tersebut terdapat keripik dalam kemasan alumunium foil dan plastik dengan berat yang sama dengan toko sebelumnya.
Hal yang sama juga disampaikan pemilik toko bernama Ahmad bahwa keripik buah paket ini terdiri dari beberapa bungkus, tetapi isinya hanya sedikit. Itu membuat harganya lebih terjangkau dibandingkan keripik buah dengan berat 80 gram ke atas.
Ia mengaku jika barang dagangannya ini diambil dari tengkulak. Terkait kemasan paket maupun bungkus bijian juga sudah langsung dari tengkulak. Dia pun tidak mengetahui alasan kenapa paket yang isinya sedikit harus dikemas dalam ukuran lebih besar, sehingga dilihat sekilas terlihat memiliki isi lebih banyak.
"Gak tau ya dari sananya (tengkulak) sudah dikemas kayak gitu. Saya cuma jual saja," singkatnya.
Kemudian, detikJatim kembali mendatangi toko penjual keripik buah milik Ika Ayuningdiah yang ada di kawasan Jalan Ir Soekarno, Kota Batu. Perempuan itu tidak memungkiri jika sebenarnya isi keripik buah yang dikemas dalam bentuk paket itu memang sedikit.
"Yaah memang itu isinya mungkin cuman segenggam mungkin atau beberapa biji. Mungkin itu yang membuat bungkusnya banyak. Belum lagi harganya memang murah dibandingkan dengan keripik buah dengan berat 80 gram atau yang dibungkus satu kemasan," kata dia.
Menurut Ika, jika ada pembeli yang kecewa, itu mungkin disebabkan karena tidak tanya terlebih dahulu berapa banyak isi keripik per bungkusnya. Atau Ika menyebut pedagangnya yang kurang komunikatif saat menawarkan barang jualannya.
"Yaa mungkin saat itu pembelinya malu-malu gak tanya dan kurang jeli melihat kemasan keripik. Karena di kemasan sudah dijelaskan lengkap ada berat-nya juga dan kualitas istimewa dan standar juga ada," tuturnya.
"Kalau enggak gitu ya dari pedagangnya yang kurang mengedukasi. Kan misal saya gini, lihat orang bingung langsung saya kasih tau, ini gini harganya lebih murah karena isinya sedikit dan ini lebih mahal karena banyak gitu," imbuh Ika.
Meski isinya terbilang lebih sedikit, dikatakan Ika, keripik buah yang dikemas dalam bentuk paket lebih laris dibandingkan ukuran 80 gram ke atas karena hargannya lebih murah. Dia pun mengaku jika barang dagangannya itu didapat dari produsen bukan hasil produksinya sendiri.
"Lebih laris yang paket. Mungkin karena harganya lebih murah ya. Kalau buat oleh-oleh kan bisa bawa banyak," tandas Ika.
Simak Video "Berburu Kuliner di Cafe Viral Kota Batu"
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/iwd)











































