Kisah seorang ibu rumah tangga membeli oleh-oleh keripik buah dari Kota Batu ternyata isinya tidak sesuai harapan ramai diperbincangkan di media sosial (Medsos). Kisah tersebut viral usai diunggah perempuan asal Gresik di akun TikTok-nya @khoiriah.14.
Salah satu produsen keripik buah asal Kota Batu, Khamim menyayangkan peristiwa itu. Sebab hal itu akan menjadi citra negatif bagi pedagang di Kota Batu yang selama ini telah berjualan secara jujur.
"Kita berjualan seharusnya memberikan kualitas ke konsumen jangan hanya kuantitas saja, kalau pembeli kecewa yang dirugikan tidak hanya satu pihak tapi juga lainnya. Ini juga akan membuat nama Kota Batu tidak baik," kata Khamim, Senin (8/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isi produk saya selalu sesuai dengan ukuran bungkus yang dibuat. Nah kalau yang memproduksi semacam itu saya gak tau karena produksi keripik buah terbagi ada yang bagian menggoreng, kemudian bagian produksi kemasan sendiri, terus baru dijual ke toko oleh-oleh," imbuh pria asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji itu.
Menurut Khamim, permasalahan semacam itu perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui dinas terkait agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Sebab, jika terus dibiarkan akan berdampak pada produsen keripik buah lain yang ada di Kota Batu.
"Saya pikir harus ada pembinaan dari dinas terkait, karena itu juga merugikan pengusaha keripik lainnya. Ini harus dicari siapa yang melakukan trik semacam itu, karena produksi keripik buah ini dibagi, ada yang bagian menggoreng, kemudian bagian produksi kemasan sendiri, terus baru dijual ke toko oleh-oleh," terangnya.
Sementara pemilik akun tiktok @Khoiriah.14 menjelaskan kepada detikJatim bahwa pada Minggu (31/7/2022) lalu, membeli keripik buah di pinggir jalan protokol Kota Batu. Waktu itu, ia memilih untuk membeli keripik buah yang dijual dalam bentuk paket. Dalam satu paket berisi tujuh dan delapan bungkus keripik buah.
"Pas Minggu, tanggal 31 kemarin, mau pulang ke Gresik. Aku beli niat buat oleh-oleh. Emang sudah dibungkus paketan gitu, tiga kantong isi tujug dan delapan bungkus dengan harga Rp 120 ribu," ujarnya, Minggu (7/8/2022).
Setelah sampai dirumah, dia terkejut melihat satu bungkus keripik buah ternyata hanya terisi beberapa lembar keripik saja. Mengetahui itu, dia langsung mencoba membuka bungkus keripik lain dan ternyata hasilnya sama, hanya berisi beberapa lembar keripik. "Tinggal dua yang sampai sekarang belum saya buka di rumah," tandasnya.
(abq/iwd)