Cerita Nenek Rokani Sebelum Meninggal Tunggui Jasad Anak Hingga Jadi Kerangka

Cerita Nenek Rokani Sebelum Meninggal Tunggui Jasad Anak Hingga Jadi Kerangka

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 04 Agu 2022 18:56 WIB
Polisi saat olah TKP mayat perempuan ditemukan bersama kerangka di Malang
Polisi, warga, dan perangkat kampung saat evakuasi jenazah Rokani. (Foto: Dok Polres Malang)
Malang -

Warga Desa Gadingkulon, Dau, Kabupaten Malang terkejut saat mendengar kabar Rokani (72) ditemukan meninggal di rumahnya setelah cukup lama tak terlihat. Warga sekitar menemukan jenazah ibu yang sudah lanjut usia itu setelah bersepakat membuka paksa rumah yang terkunci dari dalam. Keputusan itu diambil karena sejumlah warga mengaku mencium bau yang tidak sedap dari rumah perempuan itu.

Kecurigaan warga terbukti. Rokani ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya dalam posisi telentang pada Rabu (3/8) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Ketua RT setempat Sukri mengatakan bahwa warga tak menyangka bahwa Rokani yang memang jarang bersosialisasi ternyata meninggal. Ia menyebutkan bahwa rumah Rokani itu terlihat dalam keadaan tertutup selama kurang lebih 6 hari.

"Kami kaget ketika menemukan Bu Rokani sudah meninggal di dalam kamar dalam posisi terlentang," ujar Supri kepada wartawan, Kamis (4/8/2022). "Rumah korban dalam kondisi tertutup kira-kira sudah lebih dari 6 hari. Karena dia memang sangat jarang bersosialisasi."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama 6 hari itu pula Rokani diduga meninggal tanpa diketahui tetangganya dan warga lain di sekitar rumahnya. Yang lebih mengejutkan lagi, ketika warga bersama perangkat kampung berinisiatif membersihkan rumah Rokani yang disebut tidak terawat, ditemukan kerangka di salah satu kamar.

Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat membenarkan bahwa warga menemukan mayat Rokani di rumahnya Rabu pagi pukul 09.00 WIB. Sedangkan temuan jenazah yang sudah tinggal kerangka itu terjadi pada Rabu sore pukul 16.30 WIB ketika warga melakukan bersih-bersih rumah Rokani yang semrawut. "Untuk penemuan kerangka manusia itu memang terjadi di hari yang sama, yaitu sekira pukul 16.30 WIB," kata Ferli.

ADVERTISEMENT

Kerangka manusia itu ditemukan warga dan perangkat kampung saat melakukan pembersihan di kamar lainnya. Menurut keterangan Ketua RT Supri, mayat yang sudah berupa kerangka itu ditemukan tertutup tumpukan kain. Polisi yang melakukan pemeriksaan menyebutkan bahwa kerangka manusia yang sudah mengering itu tertutup atau sengaja ditutupi dengan 3 lapis selimut.

Polisi saat olah TKP mayat perempuan ditemukan bersama kerangka di MalangPolisi saat olah TKP mayat perempuan ditemukan bersama kerangka di Malang Foto: Dok Polres Malang

"Ditemukan kerangka manusia dalam kondisi kering di kamar kosong ruangan tengah yang tertutup 3 lembar selimut," ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Bara'langi.

Ia juga membeberkan bahwa kondisi kerangka manusia itu sudah saling terpisah. Tidak hanya itu, menurutnya ada sebagian kerangka yang juga ditemukan tersimpan di dalam sebuah kardus mi instan yang ada di dalam kamar Rokani.

Donny belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengapa kerangka manusia itu bisa saling terpisah dan beberapa di antaranya ditemukan di dalam kardus mi di ruangan yang berbeda, di kamar tempat jenazah Rokani ditemukan warga. Donny hanya memastikan bahwa di beberapa kerangka itu ditemukan masih melekat dua jenis kain yang diduga sisa pakaian. "Beberapa kerangka masih melekat kain warna biru dan kain celana warna abu-abu," ujar Donny.

Baik jenazah Rokani maupun kerangka yang ditemukan di hari yang sama dibawa ke RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk divisum. Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh Rokani. Demikian halnya hasil pemeriksaan visum maupun olah TKP terhadap kerangka manusia yang ditemukan di kamar lain di rumah itu. Artinya, ada kemungkinan keduanya bukan merupakan korban kejahatan tetapi karena sakit.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka pada mayat Rokani, serta tidak ditemukan resapan darah maupun tanda kekerasan pada seluruh struktur tulang dan tengkorak yang ditemukan," tegas Donny.

Ada pun berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Forensik RSSA, Donny menyebutkan bahwa struktur tengkorak itu menunjukkan bahwa kerangka manusia yang ditemukan itu berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri usia di atas 40 tahun. Hasil pemeriksaan itu pun membuat masyarakat menduga-duga bahwa kerangka manusia itu kemungkinan besar merupakan jasad Suprapto, putera Rokani.

Polisi saat olah TKP mayat perempuan ditemukan bersama kerangka di MalangPolisi saat olah TKP mayat perempuan ditemukan bersama kerangka di Malang (Foto: Dok Polres Malang)

Menurut keterangan sejumlah warga, Suprapto memang sudah cukup lama tidak diketahui keberadaannya. Laki-laki itu sudah tidak pernah terlihat lebih dari 9 bulan terakhir. Dugaan bahwa kerangka itu adalah putra Rokani bernama Suprapto diperkuat dengan hasil identifikasi sekunder jenis kain dan pakaian yang melekat pada kerangka tersebut. Warga mengenali bahwa kain itu bekas pakaian yang biasa dipakai Suprapto sehari-hari.

Hingga kini belum ada penjelasan lebih lanjut dari pihak kepolisian tentang penyebab kematian Rokani maupun jasad diduga Suprapto. Termasuk bagaimana bisa warga tidak sampai mencium bau busuk dari jasad Suprapto yang diduga lebih dulu meninggal dan baru mengetahui adanya jenazah di rumah itu setelah Rokani meninggal.

Meski masih tersisa misteri dan kisah ngeri yang belum benar-benar terungkap di balik temuan 2 jenazah diduga ibu dan anak itu, warga menyebutkan bahwa ada permintaan keluarga dan masyarakat setempat yang selama ini membantu Rokani menghendaki keduanya segera dimakamkan. Baik keluarga maupun warga meyakini bahwa kedua orang itu meninggal karena sakit.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads