Bingungnya Evakuasi Bangkai Paus Sperma di Banyuwangi yang Mulai Membusuk

Bingungnya Evakuasi Bangkai Paus Sperma di Banyuwangi yang Mulai Membusuk

Ardian Fanani - detikJatim
Rabu, 03 Agu 2022 20:29 WIB
Bangkai paus sperma di Pantai Bulusan, Banyuwangi
Foto: Bangkai paus sperma di Pantai Bulusan, Banyuwangi (Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Petugas gabungan terus berupaya mengevakuasi bangkai paus sperma yang mati di perairan Pantai Bulusan, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Namun petugas menemui banyak kendala dalam mengevakuasi bangkai paus itu.

Sekretaris Dinas Perikanan Banyuwangi, Suryono Bintang Samudera mengatakan opsi penguburan bangkai paus secara utuh tidak bisa dilakukan. Bangkai paus terlalu besar sekitar 16,5 meter dengan bobot mencapai 30 ton.

Di satu sisi lahan di tempat paus terdampar tergolong sempit. Alat berat tidak mampu membuat kubangan yang luas untuk lahan penguburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Opsi penguburan secara utuh sulit kami lakukan karena berat dan besar paus. Lahan di pantai bulusan sempit dan excavator besar tidak mampu menjangkau area ini," kata Suryono, Rabu (3/8/2022).

Saat ini bangkai paus masih dibiarkan di bibir pantai. Paus mulai mengalami pembusukan dan menimbulkan bau tak sedap. Kondisi itu jelas tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

ADVERTISEMENT

"Ini sudah menimbulkan bau, kalau tidak segera ditangani akan menyebabkan masalah baru pencemaran air yang dapat merusak ekosistem. Pastinya juga dikeluhkan warga," ujarnya.

Suryono menyebut, skenario lanjutan yang dipilih yakni memotong paus menjadi beberapa bagian kecil. Bagian itu akan di kubur di tempat terpisah.

"Sebagian di kubur di lokasi ini (pantai bulusan) dan sebagian akan kita tarik lewat laut menuju ke utara. Kita masih menunggu arus menuju ke utara untuk memudahkan penarikan," pungkasnya.

Mengenai penyebab pasti paus terdampar hingga mengalami kematian, Suryono masih belum bisa memastikan. Suryono menyebut petugas dari kedokteran hewan SIKIA Unair masih melakukan nekropsi untuk mencari tahu jawaban pastinya.

"Untuk penyebab pastinya masih menunggu dari petugas medis," tandasnya.

Sebelumnya, seekor paus berukuran besar terdampar di perairan pantai Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (1/8/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Tim gabungan dari Satpolairud, TNI AL dan BPBD Banyuwangi telah melakukan upaya penyelamatan paus sperma itu. Namun nahas, paus itu kemudian mati di Pantai Bulusan itu.

Untuk meneliti penyebab kematian paus sperma itu, petugas sudah melakukan proses nekropsi pada bangkai paus tersebut. Sedikitnya ada 6 dokter hewan dan 9 asisten dosen dari Universitas Airlangga yang terlibat dalam proses itu.




(abq/iwd)


Hide Ads