Gus Samsudin sepakat mengikuti hasil sementara mediasi yang digelar Polres Blitar. Pengelola Padepokan Nur Dzat Sejati itu sepakat tak menerima pasien atau tamu untuk sementara waktu.
"Tadi intinya untuk menjaga kondusifitas kita sama-sama. Jadi tidak ada kata penutupan, jadi hanya biar kondusif. Yang penting kondusif dulu," kata Gus Samsudin usai mengikuti mediasi di Polres Blitar, Selasa (2/8/2022).
Samsudin menegaskan kembali bahwa pihaknya untuk sementara waktu ini tidak melakukan aktivitas di padepokan. Termasuk tidak menerima pasien terlebih dahulu hingga ada keputusan dari mediasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak menerima pasien dulu sampai ada surat keputusan. Baru setelah itu buka seperti biasa," imbuhnya.
Lebih lanjut, Samsudin menyebutkan, masalah yang terjadi hanya soal opini di media sosial. Termasuk opini yang sedang berkembang bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati melakukan penipuan.
"Ini kan tuduhan yang belum bisa dibuktikan. Namun untuk kondusifitas bersama untuk padepokan, selama menunggu keputusan kami tutup dulu artinya tidak menerima pasien," pungkasnya.
Diketahui, Polres Blitar menggelar mediasi Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin dengan warga dan Kades Rejowinangun. Mediasi digelar untuk menyelesaikan polemik yang sedang terjadi.
Tampak hadir dalam mediasi itu, Kapolres Blitar dan jajarannya, perwakilan Kodim 0808, tokoh agama, tokoh masyarakat dan beberapa instansi terkait lainnya.
Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan saat ini padepokan milik Gus Samsudin diminta tidak melakukan kegiatan pengobatan dan semacamnya. Supaya situasi kondusif di wilayah itu terjaga.
"Jadi sementara hasil kesepakatan, kami mengimbau padepokan tidak melakukan aktivitas seperti biasa. Sementara tidak menerima pasien atau tamu untuk menjaga kondusifitas. Hingga ada hasil keputusan," tandasnya.
(dpe/Iwd)