Pemprov Jawa Timur terus berupaya memenuhi target pemerintah pusat menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem sesuai Inpres No. 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Dalam Inpres tersebut, ditargetkan bahwa seluruh wilayah Indonesia bisa nol persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 mendatang.
Sebagai dukungan untuk mewujudkan hal tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (Sinta Gelis) di Ballroom Hotel Platinum Surabaya, Senin ( 1/8/2022).
"Atas arahan Ibu Gubernur Khofifah, kita terus diminta untuk berinovasi dalam membangun basis data yang kuat. Bukan sekedar basis data, Sinta Gelis ini adalah keterpaduan lintas sektor," ungkap Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim.
Aplikasi Sinta Gelis, jelas dia, dipercaya sebagai jawaban atas kendala yang selama ini dirasakan dalam sinkronisasi data penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan dengan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Untuk diketahui, aplikasi ini memuat data by name by address berdasarkan data DTKS maupun penerima sasaran program penanggulangan kemiskinan Provinsi Jawa Timur.
"Kita berharap bahwa setiap dinas nantinya bisa terinventarisir programnya. Jangan sampai berbeda jalan, sehingga akibatnya tidak terkonsentrasikan kepada sasaran yang akan dituju," jelas Wagub Emil.
"Jika nantinya ditemukan ada titik temu antar Dinas, jangan-jangan bisa digunakan untuk pengentasan kemiskinan," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Bupati Trenggalek itu juga menjabarkan temuannya perihal angka kemiskinan tinggi namun pengangguran terpantau rendah.
"Itu menandakan bahwa sekian banyak kemiskinan bukan karena tidak bekerja, tetapi bekerja di tempat yang tidak menghasilkan. Hal semacam ini, patut menjadi PR Bersama karena bukan sekedar menyalurkan bansos," tutur Wagub Emil.
Simak Video "Video: Orang Miskin di Jatim Terbanyak, Tapi Pertumbuhan Ekonominya Naik"
(fat/fat)