Kepala Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar, Bhagas Wigasto mengaku ingin menjadi penengah atas polemik Pesulap Merah dengan Gus Samsudin. Pihaknya pun telah menggagas konsep untuk duel adu pembuktian kesaktian dua YouTuber ini. Bhagas menyebut dirinya memiliki tujuan khusus.
"Maksud tujuan saya menggelar ini, terlepas dari polemik Gus Udin dan Pesulap Merah, kami berusaha memberikan ruang bagi masyarakat bagaimana internet itu bisa digunakan secara positif. Sehingga masyarakat bisa menyikapi konten di dunia maya seperti apa ketika direplikasi ke kehidupan nyata," papar Bhagas saat dihubungi detikJatim di Surabaya, Sabtu (30/7/2022).
Tak hanya itu, Bhagas juga ingin segera menyudahi polemik ini. Bhagas merasa tak nyaman saat dirinya hingga desanya ikut tersangkut perseteruan ini. Apalagi saat ini, Bhagas tengah diserang warganet imbas aksinya meminta KTP Pesulap Merah saat mendatangi Padepokan Gus Samsudin beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian kemarin saya tidak terima, ada justifikasi saya semena-mena meminta KTP kepada Pesulap Merah. Padahal ada situasi yang membuat saya harus memutuskan tindakan itu," ungkap Bhagas.
"Gus Udin itu membawa ormas keagamaan, Marcel juga membawa pengikut ormas keagamaan. Jadi itulah yang mendorong saya untuk meminta KTP. Sehingga ketika terjadi persinggungan yang menyebabkan adanya kerusuhan di desa, kami tahu siapa yang harus bertanggung jawab," imbuhnya.
Sebagai perangkat desa, Bhagas tak ingin polemik ini berlanjut. Ia pun ingin menjadi penengah dari perseteruan ini. Bhagas juga menegaskan, dirinya netral dan tidak mendukung siapapun. Untuk itu, sebagai penengah, Bhagas telah menyusun konsep acara ini.
"Ini kami siapkan tempat untuk pengujian kesaktian dan kemampuan supranatural," kata Bhagas.
Nantinya, acara ini disiapkan berlokasi di lapangan Desa Rejowinangun. Di sana akan digelar sebuah panggung. Bhagas mengaku sengaja memberikan ruang bagi keduanya untuk saling membuktikan kemampuannya.
"Di panggung ini kami akan berikan ruang bagi pihak Gus Samsudin maupun Pesulap Merah untuk menjelaskan secara dasar keilmuan. Baik dari sisi hipnotis maupun supranatural. Silakan didemonstrasikan," imbuhnya.
Tak hanya itu, Bhagas menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menggelar kegiatan duel adu kesaktian ini. Bahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan selama acara berlangsung.
Berita selengkapnya di halaman selanjutnya!
"Ini semua EO-nya dari desa. Kami tidak melibatkan pihak luar. Nanti kami persiapan, pada hari H akan kami rekam, kami siapkan juga pengamanannya.
Ini sengaja kami buat besar acaranya, nanti kami siapkan juga skema penempatan UMKM-nya," tambah Bhagas.
Sementara bagi warga yang ingin menonton, Bhagas mengaku tak akan membatasi. Siapa saja bisa menjadi saksi adu pembuktian kesaktian ini.
"Bebas, bagi warga di luar Blitar silakan datang. Bebas. Sejumlah media televisi nasional juga sudah mengonfirmasi untuk hadir," ungkap Bhagas.
Kepada detikJatim, Bhagas menyebut adu pembuktian kesaktian ini rencananya digelar pada pertengahan Agustus 2022. Pihaknya sudah menyampaikan undangan adu pembuktian kesaktian ini pada Pesulap Merah hingga Gus Samsudin.
"Butuh waktu 15 dari kemarin untuk koordinasi menyiapkan segala sesuatunya. Jadi kemungkinan tanggal 13 atau 14 Agustus nanti akan kami adakan event itu (pembuktian kesaktian)," ujar Bhagas.
Langkah ini, lanjut Bhagas, sengaja dilakukan pihaknya untuk mengakhiri polemik atas dua YouTuber tersebut. Karena, perseteruan keduanya juga turut menyeret namanya hingga nama Desa Rejowinangun.
Polemik ini memang turut menyeret Bhagas. Sang kades digeruduk warganet atas aksinya meminta KTP Pesulap Merah. Serangan warganet ini terlihat di akun Instagram milik Kantor Desa Rejowinangun, Kademangan, Blitar.
Tampak, ada ratusan komentar pada posting-an terakhir di akun milik kantor Desa Rejowinangun itu. Komentar yang dituliskan warganet didominasi makian hingga protes kepada sang kades yang saat itu meminta KTP Pesulap Merah. Bhagas menegaskan, apa yang dilakukannya telah sesuai dengan aturan. Saat itu, ia hanya berupaya menjaga keamanan desa.
Seperti diketahui, Pesulap Merah terlibat perseteruan dengan Gus Samsudin Blitar. Pesulap Merah yang mendatangi padepokan Gus Samsudin justru diusir lantaran dianggap tak menuruti aturan pendatang dengan menunjukkan KTP. Dia juga sempat mendatangi Polres Blitar untuk meminta perlindungan.
Selanjutnya, pihak Gus Samsudin mengaku sama sekali tak berniat mengusir Pesulap Merah. Gus Samsudin hanya menyayangkan sikap Pesulap Merah dan timnya yang tak mau memberikan KTP dan merekam di area padepokan.
Gus Samsudin lantas mengirimkan undangan ke Pesulap Merah untuk datang lagi ke Blitar. Gus Samsudin siap membuktikan ilmunya di depan Pesulap Merah.
Namun, Pesulap Merah tak mau datang ke Blitar. Pesulap Merah justru menantang balik Gus Samsudin datang ke Jakarta untuk membuktikan kesaktiannya.